Iklan RBTV Dalam Berita

Jangan Sampai Ibadah tidak Diterima Allah, Begini Cara Bertaubat Setelah Makan Uang Haram

Jangan Sampai Ibadah tidak Diterima Allah, Begini Cara Bertaubat Setelah Makan Uang Haram

Cara taubat setelah makan uang haram--

Lantas, apa saja bahaya uang haram dalam pandangan Islam? Jika penasaran, simak penjelasan bahaya uang haram menurut Islam berikut ini.

BACA JUGA:KUR BCA 2024 Kapan Dibuka? Ini Jadwalnya, Bisa Pinjam Rp 40 Juta Tanpa Agunan dan Cair Cepat

1. Ibadahnya sulit diterima

Berdasarkan surah Al-Baqarah, orang yang memakan uang dan harta haram ibadahnya digambarkan sebagai orang yang melemparkan Al-Qur'an di belakang punggungnya. 

Hal tersebut dapat dilihat dari terjemahan surah Al-Baqarah ayat 101 sebagai berikut, 

“Wa lammā jā`ahum rasụlum min 'indillāhi musaddiqul limā ma'ahum nabaża farīqum minallażīna ụtul-kitāba kitāballāhi warā`a zuhurihim ka`annahum lā ya'lamun” 

Artinya: "Halalkan apa yang dihalalkan dalam Alquran dan tidak mengharamkan apa yang diharamkan dalam Alquran maka orang tersebut termasuk orang-orang yang melemparkan kitab Allah (Al-Qur'an) ke belakang punggungnya," (QS. Al-Baqarah: 101) 

BACA JUGA:Motor Listrik Honda EM1 e: 2024, Revolusi Terbaru dari Motor Listrik

2. Mengundang murka Allah SWT

Berdasarkan beberapa sumber juga dijelaskan memakan harta haram dapat memicu murka Allah SWT, seperti yang dicantumkan dalam Washiyat Al-Musthafa karya Syekh Abdul Wahab. Di buku tersebut, bahaya uang haram menurut Rasulullah SAW adalah sebagai berikut: 

“Wahai Ali, jika Allah marah kepada seseorang maka Allah akan memberinya rezeki yang haram. Dan ketika Allah semakin marah kepada seseorang hamba maka Allah akan mewakilkan (memberi kuasa) kepada setan untuk menambah rezekinya dan menemaninya, menyibukannya dengan dunia serta melupakan agama. Memudahkan urusan dunianya dan setan berkata (menggoda dengan kalimat): Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.” 

BACA JUGA:Review Spesifikasi Vivo Y200e 5G yang Dijadwalkan Rilis Akhir Februari

3. Tidak mendapat keberkahan

Rasulullah SAW juga menyebutkan bahwa orang yang mendapatkan harta haram imannya akan lemah dan tidak mendapatkan keberkahan, sesuai dengan yang tercantum dalam kitab Washiyat Al-Musthafa yang berbunyi, 

“Wahai Ali, orang mukmin akan selalu bertambah (kuat) agamanya selama ia tidak memakan yang haram. Dan barangsiapa meninggalkan (menjauhi) ulama, maka hatinya akan mati, dan buta dalam melaksanakan taat kepada Allah.” 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: