Petani di Mukomuko Mengaku Korban Pengrusakan, Pondok Kebun Dirusak dan Dihancurkan
Petani di Mukomuko mengaku menjadi korban pengrusakan--
MUKOMUKO, RBTVCAMKOHA.COM - Pasca Putusan Pengadilan Negeri Mukomuko terhadap tergugat 3 Petani Tanjung Sakti Nomor Nomor: 6/PDT.G/2023/PN MKM melalui e-court (Electronic Justice System) pada 5 Maret 2024, yang mengabulkan sebagian dari tuntutan PT. Daria Dharma Pratama (DDP) selaku Penggugat, PT DDP mengambil tindakan.
Sejumlah pondok petani dirusak, dibongkar bahkan dibakar oleh oknum yang disebut petani dari pihak PT DDP.
BACA JUGA:Review Spesifikasi Vivo Y100 5G dan Harga Terbaru, Hp Dengan Snapdragon 4 Gen 2
Hamdi, anggota Petani Maju Bersama mengaku pondok miliknya yang berada di Eks HGU PT. Bina Bumi Sejahtera (BBS) dirusak, dibongkar oleh Satpam PT DDP.
“Pondok yang baru saya dirikan kembali, setelah dibakar oleh pihak PT DDP tahun 2023 lalu, kembali dirusak setidaknya 30 Satpam PT DDP pada 17 Maret 2024, upaya mencegahnya sudah kami lakukan, namun kami kalah jumlah,” kata Hamdi.
BACA JUGA:Spesifikasi Vivo Y03, Smartphone Terbaru dengan Performa Handal dan Harga Terjangkau
Hamdi menambahkan pada 18 Maret 2024, ada sekitar 40 batang pisang, kayu bawang dan pohon karet miliknya juga dirusak.
Tidak hanya Petani Maju Bersama, 6 pondok milik Petani Tanjung Sakti di wilayah Air Sule juga dirusak beberapa oknum dengan cara dibakar.
Sebelumnya pada Jumat 15 Maret 2024, pihak PT DDP sudah berusaha melakukan pembongkaran pondok-pondok Petani Tanjung Sakti, namun berhasil dihalau petani.
Saksi mata dengan inisial UN, petani Tanjung Sakti mengaku ketika dia berbaring di pondok milik Petani Tanjung Sakti sambil bermain Hp, dia mendengar suara dentuman dan kemudian muncul api besar di dekatnya.
Seketika dia bangun dan melihat belasan orang sedang berlari melemparkan pondok-pondok milik petani dengan bom Molotov.
BACA JUGA:7 Jenis Investasi di Bank Mandiri, Wujudkan Perencanaan Finansial Aman untuk Masa Depan
“Sambil berlari, salah seorang diantara mereka menampar Hp di tangan saya dan teriak agar saya tidak merekam,” kata UN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: