Iklan dempo dalam berita

Sosok yang Ditakuti, Ternyata Ini Raja Debt Collector dari Indonesia dari Timur

Sosok yang Ditakuti, Ternyata Ini Raja Debt Collector dari Indonesia dari Timur

Raja debt collector dari Indonesia Timur--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Sosok yang ditakuti, ternyata ini raja debt collector di Indonesia dari Timur.

Profesi debt collector kian ditakuti usai kasus penembakan yang dilakukan oleh seorang polisi terhadap debt collector di Palembang beberapa hari lalu.

Penagih utang atau debt collector sering dikaitkan dengan orang-orang berkuasa yang mengendalikan bisnis. Bisnis penagihan utang ini digeluti oleh orang-orang yang tidak sembarangan. Ada beberapa orang kuat yang menguasainya. 

Dalam pelaksanaannya, jasa penagihan diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/17/DASP tanggal 7 Juni 2012 tentang Penagihan Utang Kartu Kredit.

BACA JUGA:Syarat Pinjam KUR Syariah Pegadaian dan 6 Langkah Pengajuan, Lengkap dengan Tabel Angsuran Pinjaman Rp 10 Juta

Dalam aturannya, jasa penagihan hanya boleh dilakukan oleh badan usaha tertentu, yaitu Perseroan Terbatas (PT) atau firma hukum.

Namun, saat ini ada nama pendatang asal Indonesia bagian timur yang sedang lagi populer. Ini termasuk John Kei, Hercules dan Basri Sangaji.

John Key tiba di Jakarta pada tahun 1992. Jakarta menjadi tempat pelarian John Key yang diancam hukuman penjara oleh Polsek Maluku dan Surabaya.

Sedangkan Basri Sangaji berangkat ke Jakarta semata-mata untuk mengadu nasib. Kemudian, Hercules tiba di ibu kota dibawa tentara karena merupakan Personel Pendukung Operasi (TBO) Copassus di Timor Timur.

Ketiganya mempunyai kesamaan yaitu tidak mempunyai keahlian apapun untuk bertahan hidup di Jakarta, kecuali keberanian. Sehingga, mereka akhirnya memilih menjadi gelandangan dan preman.

Hercules, pernah dikenal sebagai preman kondang. Ke mana pun selalu membawa parang atau senjata tajam.

BACA JUGA:Jenis KUR BNI 2024 dan Limit, Berikut Tabel Simulasi Angsuran Rp 10-50 Juta

Menurut beberapa sumber, dahulunya jasa mereka dimanfaatkan oleh kelompok masyarakat untuk menjaga ketertiban di suatu wilayah.

Awalnya mereka sendirian, namun perlahan membentuk kelompoknya sendiri. Kelompok tersebut terdiri dari orang-orang dari kota masing-masing yang merantau ke Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: