Iklan dempo dalam berita

Lakukan Puasa dan Sholat Id Lebih Dulu, Benarkah Jemaah Aolia Menganut Aliran Sufisme?

Lakukan Puasa dan Sholat Id Lebih Dulu, Benarkah Jemaah Aolia Menganut Aliran Sufisme?

Lakukan Puasa dan Sholat Id Lebih Dulu, Benarkah Jemaah Aolia Menganut Aliran Sufisme?--

NASIONAL, RBTCAMKOHA.COM – Lakukan puasa dan sholat Id lebih dulu, benarkah Jemaah Aolia menganut Aliran Sufisme?

Sempat viral dan mengehabohkan warga terutama di sosial media, Jemaah Aolia di Gunung Kidul Yogyakarta yang telah menggelar salat Idul Fitri 1445 Hijriah pada hari Jumat (5/4/2024) kemarin.

Perayaan Lebaran 2024 ini berbeda dengan jadwal lebaran versi pemerintah yang diprediksi akan jatuh pada 10 April 2024.

BACA JUGA:Sudah Menghebohkan Sosial Media, Sebenarnya Jamaah Aolia Berasal Darimana?

Sebelumnya, para Jemaah Aolia ini juga telah menjalani puasa Ramadhan 2024 lebih dulu. Mereka melaksanakan salat tarawih pertama pada Rabu malam, 6 Maret 2024 dan mulai puasa Ramadhan pertama pada Kamis, 7 Maret 2024.

Pelaksanaan puasa Jemaah Aolia ini juga berselisih 5 hari dari jadwal puasa Ramadhan yang ditetapkan oleh pemerintah yang jatuh pada 12 Maret 2024 lalu. 

Baik pemerintah maupun NU hingga kini masih belum menetapkan Lebaran 2024 secara resmi. Sidang isbat untuk menentukan 1 Syawal 1445 Hijriah dijadwalkan akan digelar pada 9 April 2024.

BACA JUGA:Selalu Berbeda Jadwal Sholat Id, Begini Tanggapan Kemenag DIY dan PBNU Mengenai Aliran Aolia

Di sisi lain, Muhammadiyah menetapkan puasa jatuh pada 10 Maret 2024 dan Idul Fitri pada 10 April 2024. Hal ini tertuang dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0/E/2024.

Bisa disimpulkan bahwa penentuan tanggal Lebaran Jemaah Aolia tidak sama dengan organisasi Islam besar dalam negeri dan Pemerintah RI. Hal ini tentu membuat komunitas tersebut menjadi sorotan.

Untuk diketahui, Jemaah Aolia ini adalah sekelompok masyarakat yang mendiami wilayah Padukuhan Panggang, Gunung Kidul, Yogyakarta. 

Kepala Dusun Panggang II, Agung Setiawan mengatakan ada sekitar 190-an KK dari total 244 KK yang bergabung di Jamaah Aolia ini. Bahkan keberadaan jamaah ini sudah ada sejak sebelum Agung sendiri lahir. 

BACA JUGA:Begini Asal-usul Jamaah Aolia di Gunung Kidul yang Memilih Lebaran Duluan, Ini Cara Mereka Menentukan 1 Syawal

Raden Ibnu Hajar Pranolo atau disapa Mbah Benu sebagai pemimpin mengklaim bahwa jamaahnya tersebar di berbagai daerah, mulai dari Sulawesi, Kalimantan, Papua dan juga luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: