Punya Makna dan Filosofi Mendalam, Ini Arti Ketupat dalam Bahasa Jawa
Arti ketupat dalam Bahasa Jawa--
Lebih jauh lagi, istilah "Kupat Luar" memiliki asal-usul dari kata "pat" atau "lepat" yang berarti kesalahan, dan "luar" yang mengindikasikan di luar, terbebas, atau terlepas.
Dengan demikian, ketupat juga menjadi representasi dari upaya untuk membebaskan diri dari kesalahan dan kesalahan masa lalu, serta untuk memulai kembali dengan hati yang bersih dan terbuka.
BACA JUGA:Sajian Identik saat Momen Lebaran, Begini Cara Membuat Ketupat Gurih untuk Lebaran
Kata "ketupat" atau "kupat" memiliki akar dari istilah bahasa Jawa, yaitu "ngaku lepat", yang mencerminkan arti mengakui kesalahan, serta "laku papat" yang merujuk pada empat tindakan.
Konsep "ngaku lepat" tercermin dalam tradisi sungkeman, di mana seseorang bersimpuh dan memohon maaf di hadapan orang tuanya, menggambarkan pentingnya menghormati, tidak angkuh, dan tidak sombong kepada mereka, serta senantiasa mengharap rida dan bimbingan mereka.
Selain itu, "ngaku lepat" juga dipraktekkan saat memohon maaf kepada tetangga dan kerabat dekat maupun jauh.
Sementara itu, istilah "laku papat" atau empat tindakan diinterpretasikan dalam empat istilah yang bermakna mendalam bagi masyarakat Jawa.
BACA JUGA:Selain Burasa, Apa Saja 8 Makanan Lebaran Khas Sulawesi Saat Momen Lebaran
Pertama, "lebaran" menandakan akhir dari waktu puasa Ramadan dan kesiapan untuk menyongsong hari kemenangan.
Kedua, "luberan" menggambarkan aksi berbagi dan kemurahan hati kepada fakir miskin dengan mengeluarkan sebagian harta yang lebih.
Selanjutnya, "leburan" merujuk pada momen untuk saling melebur dosa dengan saling memaafkan satu sama lain, menandakan pentingnya kebersamaan dan pengampunan di antara sesama.
Terakhir, "laburan" yang berasal dari kata "labur" atau "kapur", mengilustrasikan bahwa hati seorang Muslim haruslah kembali jernih dan putih layaknya kapur yang bersih.
Dalam keseluruhan, makna dan filosofi yang terkandung dalam istilah "ketupat" atau "kupat", serta "laku papat" memberikan pengertian yang mendalam tentang pentingnya mengakui kesalahan, menghormati, berbagi, memaafkan, dan menjaga kesucian hati sebagai bagian dari ajaran dan nilai-nilai yang terpenting dalam budaya dan tradisi masyarakat Jawa.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Makanan Lebaran Khas Sunda! Enak, Lezat dan Terbaik untuk Dinikmati
Ketupat Lebaran mengandung makna yang mendalam bagi umat Islam. Saat memakan ketupat, umat Islam diingatkan untuk merasa telah terlepas dan terbebas dari kesalahan, serta diwajibkan untuk saling memaafkan guna memastikan bahwa kebebasan tersebut benar-benar sempurna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: