Iklan dempo dalam berita

6.000 Ton Harta Karun Emas Yamashita Peninggalan Perang Dunia II, Lokasinya Ada di Indonesia dan Masih Misteri

6.000 Ton Harta Karun Emas Yamashita Peninggalan Perang Dunia II, Lokasinya Ada di Indonesia dan Masih Misteri

6.000 Ton Harta Karun Emas Yamashita Peninggalan Perang Dunia II, Lokasinya Ada di Indonesia dan Masih Misteri--Foto: ist

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Berikut ini akan diulas mengenai 6.000 Ton harta-karun emas Yamashita peninggalan Perang Dunia II, lokasinya ada di Indonesia dan masih misteri.

Emas Yamashita, dikenal juga dengan Harta Karun Yamashita, adalah nama yang diberikan untuk jarahan perang yang dikumpulkan oleh tentara Jepang di Asia Tenggara pada masa Perang Dunia II.

BACA JUGA:Ini Lokasi Harta Karun di Aceh, Sampai Diburu Bangsa Yunani dan Arab

Nama itu mengacu kepada nama Jenderal Yamashita Tomoyuki, seorang perwira tinggi yang juga mendapat julukan 'Harimau Malaya'.

Emas Yamashita disebut-sebut disembunyikan di Filipina. Banyak pemburu harta karun yang mencoba menemukannya.

Berikut ulasan lengkap mengenai misteri 6.000 Ton harta karun emas Yamashita peninggalan Perang Dunia II, lokasinya ada di Indonesia.

BACA JUGA:Wilayah Ini Disebut Menyimpan Harta Karun Peninggalan Prabu Siliwangi dari Pajajaran, Tambang Emas?

Pada 23 Februari 1946, Pengadilan militer Amerika Serikat di Filipina mengeksekusi mati Jenderal Tomoyuki Yamashita. 

Dia digantung dengan tuduhan melakukan kejahatan perang selama perang Dunia II. Jenderal Tomoyuki Yamashita digelari Harimau Malaya. 

Di awal Perang Dunia II Yamashita dengan mudah merebut Singapura yang dipertahankan pasukan gabungan Inggris dan sekutu.

BACA JUGA:6 Lokasi di Indonesia yang Diduga Menyimpan Harta Karun, Tersebar di 464 Titik dengan Nilai Rp 181 Triliun

Saat itu 30.000 Tentara Jepang berhasil menawan 130.000 tentara Inggris, India dan Australia. Sepanjang sejarah, inilah rekor terbanyak tentara Inggris menyerah. 

Namun rupanya selain berperang kekaisaran Jepang membebankan misi khusus pada Jenderal Yamashita. 

Mereka diperintahkan mengumpulkan sebanyak mungkin emas dari negara-negara jajahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: