Begini Hukumnya jika Menolak Ajakan Suami Berhubungan Karena tidak Dinafkahi!

BACA JUGA:Mana yang Harus Didahulukan, Melayani Permintaan Suami Berhubungan atau Mengerjakan Sholat?

3. Berhubungan Suami Istri

Ketika suami ingin melakukan atau meminta berhubungan bersama istri pada hari yang tidak dapat dia memberikan nafkah, terjadi perbedaan pendapat di antara ulama. 

Menurut Imam Ruyani, istri tidak diperbolehkan menolak ajakan suami untuk berhubungan suami istri. Namun, menurut Imam Bughawi, istri diperbolehkan menolaknya, tetapi ini menyebabkan hilangnya kewajiban suami untuk memberikan nafkah pada hari itu.

BACA JUGA:11 Manfaat Berhubungan Suami Istri Pagi Hari, Banyak yang Belum Tahu

Jadi, dalam situasi ini, istri memiliki dua pilihan, yaitu bersabar atau mengajukan gugatan cerai. Jika istri memilih bersabar, dia harus memenuhi kewajibannya kepada suami, termasuk hak untuk melayani di ranjang. Namun, jika istri memilih talak, dia tidak berdosa. 

BACA JUGA:Kapan Seorang Istri Boleh Menolak Ajakan Suami untuk Berhubungan Menurut Islam?

Ingatlah bahwa hukum ini dapat bervariasi tergantung pada interpretasi dan pandangan mazhab tertentu. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, disarankan untuk berkonsultasi dengan seorang ahli fikih atau ulama yang kompeten.

Sementara itu, untuk diketahui setelah menikah, suami bisa menjadi surga maupun neraka untuk istri. Karena itu, seorang istri harus senantiasa menghindari dosa besar istri terhadap suami agar kelak mendapat surga.

BACA JUGA:Jangan Lakukan! Ini Hukum Berhubungan Suami Istri ketika Istri Sedang Menstruasi Menurut Islam

Salah satu yang bisa dilakukan istri untuk menghindari dosa terhadap suami adalah dengan memenuhi hak suami yang jadi kewajiban istri. Pasalnya, hal ini berkaitan dengan sikap nusyuz atau kedurhakaan istri terhadap suami. Sikap nuzyuz sendiri telah diharamkan oleh Allah SWT.

BACA JUGA:Asalkan Tidak Terlalu Sering, Ini 10 Manfaat Berhubungan Suami Istri untuk Kesehatan

Berikut ini kumpulan beberapa perbuatan dosa besar yang harus dihindari istri terhadap suami:

1. Menentang perintah suami 

Setelah melakukan ijab kabul, hal ini berarti orang tua/wali telah menyerahkan anak perempuannya kepada suami. Untuk itu, kewajiban kepada suami merupakan hal tertinggi yang harus dipenuhi. Berikut hadis yang menjelaskannya.

 لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ ِلأَحَدٍ َلأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا 

Sumber: