Iklan dempo dalam berita

Mari Mengenal, Apa Itu Bitcoin Halving Dan Cara Kerjanya

Mari Mengenal, Apa Itu Bitcoin Halving Dan Cara Kerjanya

Apa Itu Bitcoin Halving Dan Cara Kerjanya--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Mari mengenal, apa itu Bitcoin Halving dan cara kerjanya.

Bitcoin halving adalah kondisi ketika imbalan bagi penambang Bitcoin (block reward) berkurang setelah selesai menambang 210.000 blok, atau terjadi empat tahun sekali. 

BACA JUGA:Bisa Ajukan Dana Rp1-10 Juta, Begini Cara Pinjam KUR Pegadaian, Lihat Besaran Cicilan Berdasarkan Tenornya

Halving menjadi indikator penting dalam menyusun proyeksi harga Bitcoin mengingat aktivitas ini memberi sinyal utama mengenai pasokan raja aset kripto tersebut saat ini.

Kamu harus tahu bahwa, setiap penambang Bitcoin berhak memperoleh block reward setelah sukses menambang satu blok Bitcoin. Pada aktivitas ini, jaringan akan menerapkan pemberian imbalan bitcoin halving tersebut bagi penambang yang menambahkan block dalam jaringan mereka.

BACA JUGA:Pinjaman Pensiunan Janda di BTN, Dana Tunai Rp 300 Juta Cair dengan Siapkan 10 Syarat Ini

Mungkin akan muncul pertanyaan dari kalian mengenai, mengapa “imbalan” mereka dipotong setengahnya setiap empat tahun sekali? 

Nah, dalam hal ini, nilai imbalan mereka susut seiring suplai Bitcoin yang juga terbatas. Seperti yang kita ketahui, terdapat 21 juta keping Bitcoin yang tersebar di dunia ini dan konon akan habis ditambang pada 2140.

Sehingga, wajar saja jika nilai imbalan mereka dikurangi agar pasokan Bitcoin bisa tetap bertahan dalam jangka panjang.

BACA JUGA:Syarat Pinjaman Pegadaian Jaminan Sertifikat Rumah, Mudah dan Praktis, Cek Tabel Angsuran Rp 1-100 Juta

Teknologi yang mendasari Bitcoin, yakni teknologi blockchain, pada dasarnya terdiri dari kumpulan komputer, atau node, yang menjalankan perangkat lunak Bitcoin. Teknologi ini berisi sebagian atau seluruh riwayat transaksi yang terjadi di jaringannya.

Blockchain berfungsi sebagai catatan transaksi dengan nama samaran. Jadi, setiap transaksi dapat dilihat oleh semua pihak, tapi sulit untuk mengidentifikasi pihak yang bertransaksi di jaringan tersebut. Ini lantaran blockchain memberikan alamat terenkripsi ke setiap pihak yang bertransaksi di jaringan.

BACA JUGA:Pinjaman Usaha di Pegadaian Jaminan BPKB Syaratnya Mudah, Bisa Cairkan Dana Hingga Rp 100 Juta, Ini Produknya

Setiap node (titik jaringan) yang penuh, atau ketika node menyimpan riwayat transaksi Bitcoin dalam jumlah tertentu, bertanggung jawab untuk menyetujui atau menolak transaksi di jaringan Bitcoin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: