Iklan RBTV Dalam Berita

Jangan Jadi Korban Selanjutnya, Kenali Modus Penipuan Soceng yang Kerap Terjadi di Indonesia

Jangan Jadi Korban Selanjutnya, Kenali Modus Penipuan Soceng yang Kerap Terjadi di Indonesia

Jangan Jadi Korban Selanjutnya, Kenali Modus Penipuan Soceng yang Kerap Terjadi di Indonesia--foto: rbtv.disway.id

Bahkan, tidak jarang pula mereka berpura-pura menjadi kurir paket dan mengirimkan invoice paket dari sebuah layanan e-commerce. 

Tak sampai disitu, parahnya lagi para penipu juga kerap mengaku sebagai pihak kepolisian dan mengirim surat tilang elektronik (e-Tilang) melalui WhatsApp dalam bentuk file ekstensi APK kepada korban. 

Ketika korban terkecoh dan melakukan klik pada aplikasi tersebut, maka virus malware akan menginfeksi perangkat ponsel dan mencuri data-data penting.

4. Tawaran Bantuan di ATM

Selain 3 hal di atas, Soceng juga dapat dilakukan melalui interaksi fisik. Di Indonesia, ada banyak modus pelaku kejahatan yang berpura-pura menawarkan bantuan di ATM. 

Dalam modus ini biasanya terjadi pada orang yang kurang waspada sehingga uang di rekening mereka dikuras.

5. Tawaran Nasabah Prioritas

Terakhir, biasanya para penipu yang menggunakan modus penipuan soceng kerap menjerat korbannya dengan menawarkan meningkatkan status nasabah menjadi prioritas. 

BACA JUGA:Jangan Sampai Jadi Korban, Ini 5 Cara Menghindari Penipuan Online dengan Modus File APK

Nantinya, tawaran itu termasuk dengan banyak rayuan promosi yang ditawarkan. Dalam modus ini, penipu akan meminta data pribadi korbannya mulai dari nomor kartu ATM, PIN, OTP, nomor CVV/CVC dan password.

Tips Antisipasi Soceng

Berikut ini adalah tips mengantisipasi penipuan dengan modus Social Engineering, meliputi:

- Pada saat menginstal aplikasi apapun pada perangkat, selalu waspada dan baca dengan saksama seluruh prompt yang muncul. Terutama pada saat aplikasi meminta izin untuk mengakses file, mikrofon, kamera, SMS, dan semacamnya.

- Waspada saat ada pesan dari nomor tak dikenal mencantumkan link/file dengan akhir penamaan .APK.

- Umumnya penipu mengirimkan link/file dengan disertai pengumuman/pemberitahuan yang mendorong kita untuk bereaksi tanpa berpikir Panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: