Iklan dempo dalam berita

Pelaku Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara, Ini Permintaan dari Keluarga Korban Penganiayaan di STIP

Pelaku Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara, Ini Permintaan dari Keluarga Korban Penganiayaan di STIP

Permintaan keluarga korban penganiayaan di STIP Jakarta--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COMPelaku terancam hukuman 15 tahun penjara, ini permintaan dari keluarga korban penganiayaan di STIP.

Putu Satria Ananta Rastika (19), siswa taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta yang tewas diduga dianaya senior, kini sudah dipulangkan kerumah duka.

pihak keluarga menyesalkan peristiwa kekerasan yang menimpanya. “Kami menyesalkan kejadian ini (kekerasan) ada di lingkungan pendidikan ya. Apalagi ini bukan terjadi cuma satu kali sebenarnya, sudah beberapa kali,” ujar kuasa hukum keluarga Putu, Tumbur Aritonang, di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, Sabtu (4/5/2024). 

BACA JUGA:70 Rekomendasi Nama Bayi Perempuan Islami 3 Kata Beserta Artinya, Penuh Makna dan Doa

Atas peristiwa ini, pihak keluarga berharap korban mendapat keadilan. Polisi pun diharapkan dapat mengusut kasus ini hingga tuntas. “Intinya keluarga minta keadilan. Kami serahkan semua penyelidikan ke polisi dan kami siap mengikuti setiap prosesnya,” ucap Tumbur.

Lebih lanjut, keluarga Putu berharap, ke depan, tak ada lagi kekerasan atau peristiwa serupa yang terjadi di STIP. Pihak STIP diharapkan melakukan evaluasi dan berbenah supaya kejadian ini tak terulang. 

“Kami harap enggak terjadi lagi. Kami ingin ada pertanggungjawaban (dari STIP) dan apa evaluasinya. Jangan sampai ada korban lagi,” imbuh Tumbur. 

BACA JUGA:Lagi! Kekerasan di Sekolah Kedinasan Terjadi, Siapa yang akan Bertanggung Jawab?

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, taruna tingkat 1 STIP Jakarta bernama Putu Satria Ananta Rastika ini dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (3/5/2024). 

Putu diduga tewas akibat dianiaya seniornya, T (21). Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Hadi Saputra Siagian mengatakan, penganiayaan terjadi di sebuah toilet yang berada di lantai dua gedung STIP Jakarta. 

Saat itu, Putu disebut baru saja mengecek sejumlah kelas usai kegiatan jalan santai bersama beberapa rekannya. “Setelah memastikan tak ada orang di dalam kelas, mereka (korban dan temannya) dipanggil oleh T. T mempertanyakan korban kenapa mengenakan baju olahraga saat ke gedung pendidikan,” kata Hadi dalam keterangannya. 

BACA JUGA:Terungkap, Ini Penyebab Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dunia Setelah Dianiaya Senior

Pelaku lantas membawa Putu dan empat temannya ke kamar mandi. Kelimanya diminta berbaris, tanpa tahu tujuan pelaku. “Setelah berbasis, T langsung melepaskan pukulan dengan tangan kosong kepada korban (Putu) ke arah ulu hati,” tutur Hadi. 

Setelah dipukul sebanyak lima kali, Putu langsung lemas dan terkapar. Pelaku lantas meminta empat teman Putu pergi dan korban dibawa ke klinik yang berada di lingkungan STIP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: