Iklan dempo dalam berita

Lithium Dijual dengan Kisaran Harga Rp 83 Juta Per Ton, Ini Manfaatnya

Lithium Dijual dengan Kisaran Harga Rp 83 Juta Per Ton, Ini Manfaatnya

Lithium Dijual dengan Kisaran Harga Rp 83 Juta Per Ton, Ini Manfaatnya--Foto: rbtv.disway.id

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – lithium dijual dengan kisaran harga Rp 83 juta per ton, ini manfaatnya

Lithiu, sebagai salah satu mineral tanah jarang (rare earth minerals), tengah mengalami lonjakan permintaan yang tajam di era revolusi industri 4.0. Mineral ini memiliki beragam pemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari. Sumber lithium alami tersebar di berbagai tempat, termasuk air laut, air asin (Brine), mineral, dan tanah liat (Clay). Setiap sumber lithium memiliki karakteristik unik yang memengaruhi teknologi proses yang digunakan untuk ekstraksi, serta produk teknologi pemulihan lithium yang dihasilkan dalam berbagai bentuk senyawa.

BACA JUGA:Ini Lokasi Persis Cadangan Tambang Lithium di Jawa Tengah, Potensinya 1.000 PPM

Senyawa-senyawa lithium ini, setelah diekstraksi dan diproses, kemudian menjadi bahan baku bagi industri lain. Meskipun permintaan lithium terus meningkat seiring dengan berkembangnya industri energi terbarukan di seluruh dunia, pasokan biji lithium masih terbatas. Harga pasar untuk bahan utama biji lithium saat ini mencapai sekitar US$6 ribu (sekitar Rp 83 juta) per ton. Oleh karena itu, upaya untuk beralih ke energi terbarukan semakin banyak dilakukan, namun tantangan terkait pasokan biji lithium masih menjadi perhatian utama dalam industri ini.

Pemanfaatan Lithium sebagai energy storage / batteries. Penggunaan lithium sebagai penyimpan energi atau baterai memiliki dua fungsi utama yang sangat signifikan dalam konteks era energi terbarukan dan mobilitas modern. 

Pertama, lithium digunakan untuk menjaga stabilitas dalam pemanfaatan energi terbarukan, yang pasokannya cenderung fluktuatif seiring dengan waktu. Kehadirannya sebagai penyimpan energi membantu mengatasi tantangan yang timbul dari sifat fluktuatif ini, sehingga energi terbarukan dapat digunakan secara lebih efisien dan stabil.

BACA JUGA:Indonesia akan Jadi Raja Baterai Dunia, Ternyata di Sini Lokasi Harta Karun Lithium

Fungsi kedua dari penggunaan lithium dalam baterai adalah untuk kendaraan dan peralatan mobile. Hal ini didorong oleh kebutuhan akan fleksibilitas dalam mobilitas, serta upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Penggunaan lithium dalam baterai kendaraan memungkinkan adopsi teknologi yang ramah lingkungan dengan emisi minimum, memberikan kontribusi positif terhadap upaya global dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Dengan semakin pentingnya peran lithium dalam infrastruktur energi dan transportasi modern, permintaan terhadap lithium semakin meningkat. Akibatnya, harga lithium juga mengalami peningkatan yang signifikan. 

Diprediksi bahwa permintaan lithium pada tahun 2025 dapat mencapai angka lima ratus ribu ton per tahun, mencerminkan peran sentral yang dimainkan oleh lithium dalam mendukung transformasi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan efisien dalam penggunaan energi.

BACA JUGA:Wow Berpotensi Besar! Segini Cadangan Harta Karun Temuan Tambang Lithium di Indonesia

Lithium itu sendiri adalah unsur kimia yang tergolong dalam kelompok alkali metal dan memiliki lambang Li dengan nomor atom 3 dalam tabel periodik unsur. Sifat dasar lithium mencakup warna putih keperakan dan tingkat reaktivitas yang tinggi, yang sering kali terkait dengan unsur-unsur dalam kelompok yang sama. 

Sebagai logam alkali, lithium bersama dengan natrium, kalium, rubidium, cesium, dan francium, menunjukkan sifat-sifat khas kelompok ini, seperti kemampuan membentuk senyawa dengan cepat dan tingkat konduktivitas listrik yang baik.

BACA JUGA:Lumpur Lapindo Sidoarjo Simpan Harta Karun Lithium, Juga Ada di Jawa Tengah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: