Iklan RBTV Dalam Berita

Baru Tahu Ternyata Ini Sebabnya Pemain Jaranan atau Kuda Lumping Sering Kesurupan

Baru Tahu Ternyata Ini Sebabnya Pemain Jaranan atau Kuda Lumping Sering Kesurupan

Penyebab pemain jaranan atau kuda lumping sering kesurupan--

Tiga macam itu, benar-benar kesurupan, setengah kesurupan dan pura-pura kesurupan. Paling banyak terjadi adalah orang yang setengah kesurupan atau kerasukan. 

Untuk orang yang benar-benar kesurupan, mereka sama sekali tidak merasakan atau ingat apapun.

Kemudian orang yang setengah kesurupan, perasaannya 100 persen sadar. Bisa saja mereka mengetahui orang-orang yang menontonnya.

BACA JUGA:Mengulik Asal Usul Hantu Pocong, Benarkah Pocong Bisa Terbang?

Namun dia tidak bisa menguasai tubuhnya. sehingga tubuhnya dikuasai mahluk halus. Beberapa orang mencoba untuk tetap menguasai tubuhnya, namun mereka tidak akan bisa sebelum mahluk halusnya keluar dari tubuh.

Sementara untuk orang yang pura-pura kesurupan, biasa disebut Njambu. Hanya pawang kuda lumping dan orang yang memiliki kebatinan yang tahu jika seseorang itu pura-pura kesurupan.

Kesurupan Makan Beling, Apa Tidak Bahaya?

Menonton kesenian jaranan atau kuda lumping memang mengasyikan. Apalagi bagi saudara kita yang berasal dari suku Jawa. 

BACA JUGA:Ini 10 Obat Nyamuk yang Aman untuk Anak 2 Tahun, Para Bunda Harus Tahu

Ada kepuasan tersendiri ketika menonton kesenian jaranan. Apalagi kesenian ini sudah bertahan sekian lama, terus turun temurun dengan generasi selanjutnya.

Saat menonton jaranan, salah satu yang paling ditunggu adalah ketika ada pemainnya atau penonton yang kesurupan. 

Tidak hanya itu, orang yang kesurupan ini juga sering memakan pecahan beling. Sudah pasti kita yang dalam kondisi sadar menjadi merinding melihat pemandangan itu.

Walaupun mereka yang kesurupan tidak sadarkan diri, apakah memakan beling tidak membahayakan tubuh mereka? Minimal mulut mereka?

BACA JUGA:8 Rekomendasi HP Xiaomi Terbaru 2024, Spek Gahar dengan Harga Terjangkau

Salah seorang dosen Universitas Indonesia, drg. Bambang Nursasongko, SpKG(K) pernah menjelaskan fenomena ini beberapa tahun lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: