Iklan RBTV Dalam Berita

Urang Awak Jangan Sampai Tidak Tahu, Begini Cerita Asal Rumah Gadang

Urang Awak Jangan Sampai Tidak Tahu, Begini Cerita Asal Rumah Gadang

Cerita asal Rumah Gadang Sumatera Barat--

Arsitektur Rumah Gadang

Salah satu ciri khas rumah gadang yang paling mencolok adalah bentuk atapnya yang megah dan runcing di kedua sisi. 

BACA JUGA:4 Cara Membersihkan Lumut dan Karatan pada Toren Air, Cukup Sekali Guyur Kembali Bersih Seperti Baru

Karena bentuk atapnya, rumah gadang seringkali disebut dengan nama lain, yaitu rumah gonjong, bagonjong, atau rumah yang atapnya bergonjong runcing.

Selain itu, rumah gadang dirancang sedemikian rupa agar tahan gempa. Hal ini karena wilayah Sumatera Barat seringkali mengalami gempa bumi. 

Menurut Gantino Habibi dalam "Rumah Gadang yang Tahan Gempa" konstruksi rumah gadang berperan dalam kemampuannya menahan gempa.

Tiang-tiang rumah gadang bukan ditanamkan ke tanah, melainkan bertumpu di atas batu datar yang kuat dan lebar. 

Maka, ketika terjadi gempa, rumah gadang akan bergerak di atas batu tempat tiang itu berdiri. 

Tiang-tiang rumah juga tidak disambungkan dengan paku, tetapi dengan pasak yang terbuat dari kayu. Sehingga mampu menciptakan konstruksi yang tahan gempa.

BACA JUGA:Waduh Bansos PKH dan BPNT Bakal Dihapus? Cek Informasinya di Sini

Jenis-jenis Rumah Gadang

Menurut Habibi, rumah gadang dibagi dalam dua jenis, yaitu rumah gadang pola koto piliang (aristokrat) dan pola budi caniago (demokrat).

Rumah gadang tipe koto piliang memiliki tiga gonjong di kiri dan kanan, satu gonjong di depan, dan satu gonjong di belakang. 

Tipe ini juga memiliki anjungan atau tempat para pimpinan yang terletak di bagian kiri dan kanan rumah gadang.

Posisinya biasanya agak ditinggikan sebagai lambang bahwa pemimpin tidak sejajar dengan masyarakat dan lebih tinggi derajatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: