Tidak Masuk Akal!! Tas Ini Terbuat dari Batu, Harganya Lebih dari Setengah Miliar
Tas ini terbuat dari batu, harganya Rp 650 juta--
BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM – Sesuatu yang menurut kita tidak masuk akal, bisa saja sesuatu yang wajar bagi orang lain. Begitu banyak hal diluar nalar kita yang sedang terjadi jagat bumi ini.
Termasuk dalam hal fashion. Cukup banyak kita membaca pakaian, tas, sepatu, jam tangan yang harganya miliaran rupiah. Bagi kebanyakan orang, fungsi semua barang tersebut sama.
BACA JUGA:Kejutan Apple, Siapkan Pengganti iPhone Tahun Ini
Pakaian untuk menutupi aurat, tas untuk menyimpan barang, sepatu untuk melindungi kaki dan jam tangan untuk menunjukan waktu.
Namun jangan berpikiran skeptis begitu. Bagi beberapa orang, semua barang tersebut tidak hanya sekadar fungsinya, namun juga ada cita rasa, kenyamanan atau kebanggaan memilikinya.
Berbicara hal yang tidak masuk akal, salah satunya tas yang akan dibahas berikut. Tas ini terbuat dari batu, namun harganya mencapai Rp 650 juta atau 40 ribu euro. Padahal bentuknya biasa saja, bahkan terkesan kurang menarik.
BACA JUGA:Gempar RX King 2023 Wujud Baru, Mesin Sangar 150cc Harga Setara Matic Scoopy
Karena tentu saja susah untuk membentuk batu yang merupakan benda keras. Berbeda dengan kulit atau kain yang lebih mudah dibentuk berbagai pola.
Tas ini diberi nama 'Mini Meteorite Swipe Bag' diproduksi brand fashion asal Paris, Coperni. Kenapa harganya mencapai Rp 650 juta? Ternyata batu yang digunakan sebagai bahan tas ini adalah meteorit asli yang berusia ribuan tahun.
Tas ini dibuat dari resin dan batu bulan yang jatuh ke Bumi 55.000 tahun lalu. Meteorit tersebut ditemukan di selatan Prancis pada tahun 1968.
BACA JUGA:Lowongan Pekerjaan Bulan April, Butuh Lulusan SMA hingga S1, Gaji sampai Rp 7 Juta
Mini Meteorite Swipe Bag adalah bagian dari koleksi musim gugur-musim dingin 2023 Coperni, yang ditampilkan awal Maret ini di Paris Fashion Week.
Ukuran tas ini ini hanya sembilan inci dari atas tali ke bawah, Coperni menyebut tas ini dirancang dengan menggabungkan unsur arkeologi, desain, dan seni klasik dan primitif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: