Cerita Pesugihan, Bisa Kaya 7 Turunan dengan Pesugihan Gunung Kawi Malang, di Sana Ada Pohon Keramat
Cerita pesugihan Gunung Kawi Malang--
Gunung Kawi dapat dicapai melalui empat titik pendakian, yaitu via Keraton, via Batu Licin, via Precet Wangir, dan via Panderman yang melalui Gunung Butak. Banyak ritual dilakukan di Gunung Kawi, terutama pada hari Jumat Legi dan tanggal 12 bulan Suro.
Jumat Legi dikenal sebagai hari pemakaman Eyang Jugo (Kyai Zakaria II), sedangkan tanggal 12 bulan Suro diperingati sebagai hari wafatnya Eyang Sujo (Raden Mas Iman Sudjono).
Ritual pesugihan di Gunung Kawi dianggap memiliki kekuatan magis yang bisa membawa kekayaan bagi pelakunya.
BACA JUGA:Terbaru, Segini Gaji Ketua RT dan RW di Kota Surabaya, Coba Bandingkan dengan Daerahmu
Ritual pesugihan di Gunung Kawi dilakukan dengan cara yang cukup sederhana namun penuh dengan aturan dan pantangan.
Berikut adalah tahapan yang harus dilalui oleh para peziarah yang ingin melakukan ritual pesugihan:
1. Mandi Suci
Sebelum memulai ritual, pelaku pesugihan diwajibkan untuk melakukan mandi suci yang dipimpin oleh juru kunci di sana.
Mandi ini bertujuan untuk membersihkan diri dari segala kotoran dan energi negatif. Pelaku juga harus memastikan tidak ada pikiran atau niat negatif sebelum memulai ritual.
BACA JUGA:Banyak Manfaatnya, Ini 5 Tanaman Pembawa Rezeki Menurut Islam, Disebutkan Dalam Al- Qur’an
2. Tapabrata
Setelah mandi suci, pelaku pesugihan harus melakukan tapabrata selama tiga hari di bawah pohon keramat Dawandaru.
Tapabrata adalah bentuk pertapaan atau meditasi yang dilakukan untuk memfokuskan pikiran dan memohon berkah dari penguasa gaib Gunung Kawi.
3. Kontrak Mati
Salah satu bagian yang paling menakutkan dari ritual ini adalah pelaku pesugihan harus melakukan kontrak mati dengan penguasa gaib Gunung Kawi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: