Iklan RBTV Dalam Berita

5 Amalan Sunnah yang Dianjurkan di Hari Tasyrik Menurut Ustad, Ada Dalil Tidak Boleh Puasa

5 Amalan Sunnah yang Dianjurkan di Hari Tasyrik Menurut Ustad, Ada Dalil Tidak Boleh Puasa

5 Amalan Sunnah yang Dianjurkan di Hari Tasyrik Menurut Ustad, Ada Dalil Tidak Boleh Puasa--foto: rbtv.disway.id

Adapun beberapa dzikir yang bisa anda amalkan di hari-hari tasyrik yaitu:

- Takbir muqoyyad yakni dzikir yang bisa Anda lakukan selepas menunaikan shalat fardhu. Dzikir ini bisa Anda lakukan hingga hari tasyrik berakhir sebagaimana anjuran para ulama yang juga diriwayatkan Umar, Ali, dan Ibnu Abbas.

- Tasmiyah (bismillah) dan takbir saat penyembelihan hewan kurban yang bisa Anda lakukan hingga hari tasyrik terakhir yaitu tanggal 13 Dzulhijjah.

- Dzikir saat akan makan dan minum dengan menyebut nama Allah dengan ucapan Berdzikir setelah makan dan minum dengan mengucapkan Alhamdulillah.

Bagi Anda yang menunaikan ibadah haji, Anda bisa berdzikir dengan takbir saat melakukan proses lontar jumroh pada hari tasyrik.

BACA JUGA:Kapan Jadwal Hari Tasyrik Idul Adha 2024? Ini Kegiatan Jamaah Haji di Hari Tasyrik

3. Hari Melontar Jumroh di Mina

Satu lagi keistimewaan hari tasyrik yakni bertepatan dengan hari paling utama untuk melakukan lontar jumrah. Waktu terbaik melempar jumroh yaitu saat matahari mulai tergelincir dan terbenam di ufuk barat.

Pilihan waktu yang bertepatan dengan hari tasyrik berdasar pada riwayat Ibnu Abbas. Beliau berucap bahwa Baginda Rasulullah SAW memulai melempar jumroh saat matahari tergelincir atau setelah matahari tergelincir. (HR Ahmad, Ibnu Majah, At Tirmidzi. Hadits ini termasuk hadits hasan).

Hadits riwayat Bukhari semakin memperjelas waktu utama dalam melempar jumroh.

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسْأَلُ يَوْمَ النَّحْرِ بِمِنَى فَيَقُوْلُ لاَحَرَجَ فَسَأَلَهُ رَجُلٌ فَقَالَ حَلَقْتُ قَبْلَ أَنْ أَذْبَحَ قَالَ اِذْبَحْ وَلاَ حَرَجَ فَقَالَ رَمَيْتُ بَعْدَ مَاأَمْسَيْتُ فَقَالَ لاَ حَرَجَ

“Adalah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Salam ditanya pada hari nahar di Mina, maka beliau bersabda: “Tidak mengapa”. Lalu seseorang bertanya kepadanya seraya berkata: “Saya bercukur sebelum menyembelih kurban?”.

BACA JUGA:Lebaran Idul Adha Indonesia dan Arab Saudi Berbeda Lagi, Ternyata Ini Alasannya

Maka Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda: “Sembelihlah, dan tidak mengapa”. Lalu seseorang berkata: “Saya melontar setelah sore?”. Maka Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda: “Tidak mengapa“. (Hadits Riwayat Bukhari)

Waktu terbaik lain untuk melontar jumroh yaitu di hari tasyrik di siang hari. Namun karena kepadatan jamaah haji meningkat di siang hari maka tetap boleh melempar jumroh saat malam hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: