Iklan RBTV Dalam Berita

Ini 10 Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan Kembali, Berisiko Keracunan

Ini 10 Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan Kembali, Berisiko Keracunan

Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan Kembali--

BACA JUGA:Jangan Sampai Salah, Ini Ketentuan dan Cara Pemilihan Sekolah PPDB Jakarta 2024

7. Kentang

Kentang yang dihanagtkan ulang berpotensi menghasilkan bakteri Clostridium botulinum. Bakteri ini adalah penyebab botulisme, sebuah kondisi medis darurat yang bisa berakibat fatal.

Botulisme adalah jenis keracunan makanan yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kelumpuhan otot dan kematian.

Oleh karena itu, lebih baik menyimpan kentang yang telah dimasak di lemari es atau membuangnya jika tidak ingin dikonsumsi lagi. Jangan memanaskan ulang kentang yang telah disimpan pada suhu kamar.

BACA JUGA:Rincian Dana Desa 2024 di Kabupaten Kupang NTT, Desa Mana yang Dapat Kucuran Paling Tertinggi?

8. Lobak

Lobak mengandung nitrat yang tinggi. Jika dihanagtkan lebih dari dua kali, nitrat ini dapat berubah menjadi senyawa karsinogenik yang beracun.

Senyawa ini dapat memicu pembentukan radikal bebas dan meningkatkan risiko penyakit berbahaya seperti kanker.

Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko kesehatan, lebih baik mengonsumsi lobak segera setelah dimasak dan menghindari memanaskannya ulang.

BACA JUGA:BPJS Kesehatan Sudah Nonaktif? Begini Cara Mengaktifkan Kembali Lewat Aplikasi JKN

9. Seledri

Seledri juga mengandung nitrat yang tinggi. Ketika dihanagtkan ulang, nitrat ini dapat berubah menjadi nitrit, yang meningkatkan risiko methemoglobinemia.

Methemoglobinemia adalah kondisi di mana darah tidak dapat membawa oksigen ke seluruh tubuh. Ini dapat menyebabkan gejala seperti pusing, kelelahan, sesak napas, hingga kejang dan kematian.

Oleh karena itu, lebih baik mengonsumsi seledri segera setelah dimasak dan menghindari memanaskannya ulang.

BACA JUGA:Ada 262 Desa, Ini Rincian Lengkap Dana Desa 2024 di Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT

10. Ubi Bit Merah

Sama seperti seledri, ubi bit merah mengandung nitrat yang tinggi. Ketika dihanagtkan ulang, nitrat ini dapat berubah menjadi nitrit, yang berisiko memicu methemoglobinemia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: