Update Progres Jalan Tol Prabumulih-Muara Enim dengan Jarak Tempuh Sepanjang 64,5 Km

Tantangan dan Penundaan

Pembangunan segmen kedua sempat mengalami penundaan yang signifikan. Penundaan ini sebagian besar disebabkan oleh agenda Pemilu 2024 yang menjadi prioritas utama pemerintah pusat. 

Ketua Umum KADIN Provinsi Sumatera Selatan, H. Affandi Udji, telah meminta agar pembangunan proyek ini tetap dilanjutkan setelah agenda Pemilu. 

Selain itu, H. Affandi juga mengharapkan dukungan dari Pj Gubernur Sumsel, Bapak Agus Fatoni, untuk melobi pemerintah pusat agar proyek ini bisa dilanjutkan tanpa hambatan lebih lanjut.

BACA JUGA:Update Perkembangan Proyek Tol Jambi-Rengat Riau, Ternyata Ini Alasan Konstruksi Belum Dimulai

Dukungan dan Harapan dari Pemerintah Daerah

Pj Bupati Muara Enim, H. Ahmad Rizali, juga memberikan keterangan resmi mengenai penundaan pembangunan jalan tol ini. Ia menjelaskan bahwa penundaan ini lebih disebabkan oleh masalah pendanaan yang difokuskan sementara untuk Pemilu 2024. 

Meskipun demikian, pemerintah daerah tetap optimis bahwa pembangunan ruas jalan tol Prabumulih-Muara Enim akan dilanjutkan pada tahun 2025. 

Pj Bupati Ahmad Rizali juga menyatakan bahwa pembangunan ini akan dimasukkan dalam penganggaran APBN Tahun Anggaran 2025 sehingga diharapkan dapat segera direalisasikan.

BACA JUGA:Di Sini 4 Titik Lokasi Gerbang Exit Tol Jambi yang Dapat Meningkatkan Konektivitas dan Perekonomian Daerah

Jalan Tol Simpang Indralaya-Muara Enim tidak hanya berfungsi sebagai jalur transportasi utama, tetapi juga akan dilengkapi dengan tiga buah simpang susun, yaitu Simpang Susun Indralaya, Simpang Susun Prabumulih, dan Simpang Susun Muara Enim. 

Kehadiran simpang susun ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi lalu lintas di sepanjang jalur tol tersebut.

BACA JUGA:Update Terbaru Perkembangan Proyek Tol Palembang-Betung, Kapan Selesai?

Proyek Jalan Tol Prabumulih-Muara Enim merupakan bagian penting dari Jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatera Selatan. 

Meskipun terdapat tantangan dan penundaan dalam proses pembangunannya, optimisme untuk melanjutkan proyek ini tetap tinggi. 

Sumber: