Iklan dempo dalam berita

Penting, Begini Cara Pilih Bahan Bakar Berdasarkan Kompresi Mesin, Jangan Salah Pilih!

Penting, Begini Cara Pilih Bahan Bakar Berdasarkan Kompresi Mesin, Jangan Salah Pilih!

Cara Pilih Bahan Bakar Berdasarkan Kompresi Mesin--

4. Oktan 95

Di Indonesia dikenal dengan nama Pertamax Plus (produksi Pertamina), Super Extra (produksi Shell) dan Primax (produksi Petronas). Disarankan untuk kendaraan dengan rasio kompresi 11:1 hingga 12:1 . Saat ini Pertamax Plus sudah tidak diproduksi lagi dan digantikan dengan Pertamax Turbo (Oktan 98)

5. Oktan 98

Di Indonesia dikenal dengan nama Pertamax Turbo (produksi Pertamina). Disarankan untuk kendaraan dengan rasio kompresi diatas 12:1. Dengan nilai oktan 98, harga yang dipatok untuk Pertamax Turbo relatif terjangkau.

Dari penggunaan BBM sesuai rasio kompresi diatas, kita bisa melihat betapa pentingnya rasio kompresi tersebut, lantas apa yang akan terjadi jika penggunaan BBM mobil tidak sesuai dengan dengan rasio kompresi kendaraan?

BACA JUGA:Kenali 5 Perbedaan Spare Part AHM Asli dan Palsu, Jangan Sampai Salah Beli

Efek Pemakaian Bahan Bakar yang Tidak Sesuai

Menggunakan bahan bakar dengan oktan yang tidak sesuai dapat menyebabkan berbagai masalah pada mesin. Masalah tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Mesin jadi ngelitik

Pada dasarnya, setiap kendaraan harus diisi bahan bakar sesuai spesifikasinya agar RON atau oktan dapat bekerja dengan baik. Ron atau oktan adalah nilai kekuatan bahan bakar terhadap tekanan sebelum terbakar dengan sendirinya.

Jika oktan yang digunakan lebih rendah dari yang dibutuhkan, maka ada potensi terjadi pre-ignition pada mesin. Pre-ignition terjadi jika campuran udara dengan bahan bakar sudah terbakar sebelum busi menyala atau memercikkan api. Akibatnya, mesin jadi ngelitik dan berpengaruh pada performanya.

2. Mempercepat masa pakai busi

Pemakaian bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi kendaraan sudah pasti membuat pembakaran kurang sempurna. Akibat dari hal ini adalah munculnya residu pada busi, sehingga dapat memperpendek masa pakainya.

Misalnya, jika biasanya masa pakai busi adalah sekitar 40.000 kilometer, akibat pemakaian bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi kendaraan, maka busi bisa overheat dan masa pakainya berkurang.

BACA JUGA:Ini Deretan Orang Indonesia yang Pernah Pecah Rekor Dunia, No 1 Juara All England 7 Kali Berturut-turut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: