Ini Alasan Buah Kelapa Dilarang Dibawa ke Dalam Pesawat, Bisa Sebabkan Kebakaran
Ini Alasan Buah Kelapa Dilarang Dibawa ke Dalam Pesawat, Bisa Sebabkan Kebakaran--Foto: ist
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Ini alasan buah kelapa dilarang dibawa ke dalam pesawat, bisa sebabkan kebakaran.
Ketika naik transportasi publik, ada beberapa makanan yang tidak boleh dibawa. Begitu juga di pesawat terbang. Apa saja makanan yang tidak boleh dibawa di pesawat?
BACA JUGA:Ini Alasan Produk Hewani Dilarang Masuk ke Dalam Pesawat, Ngeyel Bisa Disita Pihak Maskapai
Sebelum melakukan perjalanan menggunakan pesawat, terutama bila melakukan penerbangan internasional, ada beberapa larangan yang harus dipatuhi. Salah satunya terkait makanan.
Pasti tidak ada seorang pun yang ingin diberhentikan di jalur keamanan lantaran membawa makanan atau minuman yang dilarang.
Nah, salah satu jenis buahan yang dilarang dibawa ketika ingin menaiki pesawat, yaitu buah kelapa. Lantas apa alasannya, simak berikut ini.
BACA JUGA:Ini Kisaran Biaya Liburan ke Jepang, Mulai dari Tiket Pesawat hingga Biaya Penginapan di Tokyo
Alasan Buah Kelapa Dilarang Dibawa ke Dalam Pesawat
Dilansir dari berbagai sumber, daging buah kelapa mengandung banyak minyak sehingga sangat mudah terbakar dan berpotensi menimbulkan risiko kebakaran. Ini tidak diperbolehkan dalam bagasi jinjing atau bagasi terdaftar.
Oleh karena itu, sebagian besar maskapai penerbangan telah melarangnya karena risiko kebakaran yang ditimbulkannya. Satu-satunya pengecualian terhadap peraturan ini berlaku untuk produk kelapa kemasan eceran.
IATA mengkategorikan kelapa kering sebagai Barang Berbahaya Kelas 4 dan menandainya sebagai benda padat yang mudah terbakar. Kopra tergolong rentan terhadap pemanasan spontan dalam kondisi normal yang ditemui selama transportasi udara.
Kelapa kering sangat mudah terbakar sehingga sama dengan barang-barang seperti korek api, pemantik api, bubuk logam, dan baterai, masuk dalam daftar Barang Berbahaya IATA.
Pernyataan di situs IATA berbunyi, "IATA bekerja sama dengan pemerintah daerah dan ICAO dalam pengembangan peraturan. Dengan cara ini, kami memastikan bahwa peraturan dan pedoman mengenai pengangkutan barang berbahaya efektif dan praktis dalam operasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: