Iklan RBTV Dalam Berita

KFC Indonesia Rugi 6.173 Persen, Kok Bisa? Ini Biang Keroknya

KFC Indonesia Rugi 6.173 Persen, Kok Bisa? Ini Biang Keroknya

KFC Indonesia Rugi 6.173 Persen--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - KFC Indonesia rugi 6.173 persen, kok bisa? Ini biang keroknya.

Kerugian besar tengah mendera PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), perusahaan lokal yang membawahi restoran cepat saji KFC Indonesia.

BACA JUGA:Cara Daftar Prakerja Gelombang 71 Tahun 2024, Ini Syarat Dapat Rp 3,5 Juta

Mengutip salinan laporan keuangan perusahaan yang dirilis dalam keterbukaan informasi BEI, FAST mencatatkan rugi bersih Rp 348,83 miliar. Angka kerugian ini membengkak 6.173,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatat rugi Rp 5,56 miliar.

Lantas, apa saja biang kerok KFC mengalami kerugian?

Kondisi ini terjadi karena pendapatan perusahaan yang anjlok, di sisi lain beban perusahaan mengalami peningkatan.

Pada semester I 2024, FAST membukukan pendapatan Rp 2,48 triliun, atau ambles 20,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,12 triliun.

Perusahaan makin tekor seiring dengan turunnya pendapatan perusahaan, yakni sekitar Rp620 miliar.

Berdasarkan salinan laporan keuangan perusahaan dalam keterbukaan informasi BEI, perusahaan menderita rugi bersih Rp348,83 miliar. Angkanya meroket 6.173,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp5,56 miliar.

BACA JUGA:Viral di Medsos Tinja Tercecer di Jalan Raya, Bikin Warga ‘Muak’ Diduga Pelakunya Seorang Pria

Perusahaan merugi seiring dengan anjloknya pendapatan semester I 2024, yakni merosot dari Rp3,1 triliun pada semester I 2023 menjadi Rp2,48 triliun di semester I 2024.

Pendapatan makanan dan minuman yang merupakan lini bisnis utama perusahaan tercatat turun dari Rp3,1 triliun menjadi Rp2,47 triliun.

Penurunan juga terjadi dari komisi atas penjualan konsinyasi dari Rp11,85 miliar menjadi Rp10,46 miliar.

Sementara itu, beban pokok penjualan turun tipis yakni dari Rp1,14 triliun menjadi Rp1,06 triliun. Bahkan, ada peningkatan beban operasi lain dari Rp10,06 miliar menjadi Rp22,07 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: