Iklan RBTV Dalam Berita

Profil Imane Khelif, Petinju Wanita yang Dituding Transgender di Olimpiade Paris 2024

Profil Imane Khelif, Petinju Wanita yang Dituding Transgender di Olimpiade Paris 2024

Profil Imane Khelif --

Karakteristik sekunder, seperti timbre suara, distribusi rambut, massa otot, dan perkembangan payudara, muncul saat pubertas dan menonjolkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan.

Kasus-kasus di mana karakteristik seks tidak sesuai dengan pengertian umum disebut "perbedaan jenis kelamin perkembangan" (DSD) atau "variasi karakteristik jenis kelamin" (VSC), yang umumnya dikenal sebagai "interseksualitas."

Hingga 1,7 persen orang mungkin memiliki variasi tersebut, dengan sindrom insensitivitas androgen (AIS) menjadi yang paling umum. 

BACA JUGA:Pj Walikota Keluarkan Surat Edaran, Ajak Masyarkat Manfaatkan Pekarangan untuk Tanam Sayuran

AIS disebabkan oleh mutasi genetik yang memengaruhi reseptor androgen, yang menyebabkan berkurangnya virilisasi pada berbagai tahap kehidupan.

Peningkatan kadar testosteron pada atlet wanita dapat menimbulkan masalah karena potensi keuntungan fisik yang mereka berikan. 

Namun, testosteron tidak eksklusif untuk pria; wanita secara alami dapat memiliki kadar yang tinggi, suatu kondisi yang dikenal sebagai hiperandrogenisme. Hal ini dapat disebabkan oleh hirsutisme, sindrom ovarium polikistik, atau hiperplasia adrenal kongenital.

BACA JUGA:Waspada Kasus Polio, Pemkot Bengkulu Siapkan 56 Ribu Vaksin Polio

Apakah Imane Khelif Transgender?

Komite Olimpiade Internasional (IOC) melakukan peninjauan menyeluruh dan akhirnya menegaskan kelayakannya untuk berkompetisi di kategori wanita di Olimpiade 2024.

Keputusan ini didasarkan pada peraturan dan pedoman IOC, yang bertujuan untuk memastikan persaingan yang adil dengan tetap menghormati hak-hak semua atlet.

Khelif mengalami kemunduran yang signifikan pada tahun 2023 ketika tes kelayakan gender mendiskualifikasinya dari Kejuaraan Dunia. Tes tersebut mengungkapkan peningkatan kadar testosteron, yang menimbulkan pertanyaan tentang kelayakannya untuk berkompetisi di kategori wanita.

Kontroversi ini memicu perdebatan sengit dalam komunitas olahraga, tetapi tidak ada indikasi bahwa ia adalah atlet trans selain seorang wanita dengan kondisi medis tertentu.

Mantan juara dunia tinju kelas bulu Irlandia Barry McGuigan menyebut keputusan IOC itu "mengejutkan" di X (sebelumnya Twitter), sementara Roberto Marti, Ketua Komite Olahraga Senat Italia dan anggota Liga, menggambarkan keputusan itu sebagai "tidak masuk akal."

Demikianlah ulasan mengenai, profil Imane Khelif petinju yang dituding transgender kalahkan lawan hanya dalam 46 detik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: