Sah! BI Luncurkan QRIS Tap Berbasis NFC, Begini Cara Penggunaannya
BI Luncurkan QRIS Tap Berbasis NFC--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Sah! BI luncurkan QRIS Tap berbasis NFC, begini cara penggunaannya.
Bank Indonesia (BI) baru saja memperkenalkan sistem pembayaran baru melalui sebuah soft launching, yaitu QRIS Tap.
BACA JUGA:Panduan Lengkap Daftar KUR BNI Secara Online Agustus 2024, Pinjaman Rp 50 Juta Tanpa Jaminan
Sistem ini memiliki kemiripan dengan QRIS yang sudah ada sebelumnya, tetapi dengan beberapa perbedaan penting.
Selama ini, pembayaran dengan QRIS dilakukan dengan cara memindai QR code. Namun, QRIS Tap menggunakan teknologi NFC yang memungkinkan transaksi hanya dengan mendekatkan ponsel ke perangkat pembaca yang disediakan oleh merchant.
Teknologi NFC ini sudah umum ditemukan pada kartu elektronik atau e-money. Soft launching QRIS Tap berbasis NFC dilakukan pada Jumat, 2 Agustus 2024, dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDI x KKI) 2024.
Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Santoso Liem, menjelaskan bahwa QRIS yang saat ini banyak digunakan mengandalkan kamera untuk memindai QR Code. Sebaliknya, QRIS Tap memanfaatkan teknologi NFC yang ada di ponsel pintar.
"Selama ini transaksi menggunakan kamera, kali ini tidak usah lagi buka kamera," kata Santoso dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKDI) di Jakarta Convention Center.
BACA JUGA:Deddy Corbuzier Disemprot Alvin Lim, Sindir Sering Bungkam Soal Isu Korupsi
Cara menggunakan QRIS Tap cukup sederhana. Ketua Umum ASPI, Santoso, menjelaskan bahwa pengguna hanya perlu membuka aplikasi pembayaran yang sudah mendukung QRIS Tap, menekan tombol QRIS Tap, dan kemudian mendekatkan ponsel ke perangkat pembaca.
"Tinggal pencet tombol QRIS Tap langsung didekatkan. Jadi ini lebih memudahkan," tambahnya.
Namun, sebelum menggunakan QRIS Tap, pelanggan harus memastikan bahwa ponsel mereka memiliki teknologi NFC dan aplikasi pembayaran di ponsel mereka sudah diperbarui ke versi terbaru.
Untuk merchant, Santoso juga menyarankan pembaruan perangkat pembayaran agar bisa mendukung fitur ini.
"Saya percaya ini implementasinya akan cepat, karena pada dasarnya tinggal meng-upgrade sistemnya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: