Di Daerah Ini, Harga Kopi Naik hingga Rp 85 Ribu per Kilogram
Harga kopi di Jawa Tengah naik hingga Rp 85 ribu per kilogram--
Diperkirakan panen raya kopi Robusta akan berlangsung sampai beberapa bulan ke depan. Saat ini petani baru mulai panen dan masa panen kopi cukup panjang.
Harga Kopi di Bengkulu
Para petani kopi mulai cemas. Kenapa? Harga kopi yang selama ini melambung, sekarang mulai turun.
Jika sebelumnya sampai Rp 70 ribu per kilogram, sekarang di Provinsi Bengkulu untuk tingkat pembeli eceran, harganya sudah turun menjadi Rp 50 ribu per kilogram.
Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Provinsi Bengkulu menyebut beberapa minggu terakhir, kopi di tingkat pembeli eceran turun pada harga Rp 50 sampai 55 ribu per kilogram.
Sedangkan, untuk harga kopi di tingkat pabrik antara Rp 60 sampai 65 ribu per kilogram.
Penurunan harga kopi ini dipengaruhi harga pasar, karena kualitas kopi yang menurun di tingkat petani.
BACA JUGA:Gerak Cepat, Polri Beri Respon Usai Video Viral Oknum Guru SMK Diduga Aniaya Siswanya
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu M. Rizon meminta agar para petani tidak tergesa-gesa memanen sehingga tidak memperhatikan kualitas buah kopi.
Upaya itu perlu dilakukan agar harga kopi stabil, karena saat ini komoditi kopi secara dunia masih mengandalkan Indonesia sebagai ekspor kopi terbesar.
“Penurunan ini karena ada fluktuasi pasar dunia. Namun petani diimbau jangan memanen kopi secara tergesa-gesa yang tidak memperhatikan kualitas atau takut harga turun. Karena itu justru mempengaruhi harga di tingkat pasaran,” kata M. Rizon.
Tidak hanya itu M. Rizon meyakini jika harga kopi kembali akan stabil atau naik.
“Harga kopi ini akan kembali stabil, tidak akan turun. Karena saat ini Brazil belum produksi kopi. Jadi ekspor kopi terbesar masih dari Indonesia yang diandalkan,” ujar M. Rizon.
BACA JUGA:Cara Menanam Mangga agar Cepat Berbuah, Dijamin Berhasil
Dengan adanya penurunan harga kopi ini, para petani di wilayah Provinsi Bengkulu diminta untuk dapat meningkatkan kualitas hasil panen. Agar bisa mempengaruhi daya saing di pasar global dan pada akhirnya mampu memperbaiki harga jual kopi dan petani kopi dapat sejahtera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: