Inggris Rusuh, Dubes RI Ungkap Penyebab Kerusuhan yang Targetkan Komunitas Muslim!
Dubes RI Ungkap Penyebab Kerusuhan yang Terjadi di Inggris--
Menurut kepolisian, tersangka penikaman merupakan pemuda 17 tahun yang berasal dari Banks, Lancashire, sekitar 8 kilometer dari lokasi serangan.
Polisi menampik rumor yang menyatakan bahwa tersangka adalah imigran Muslim. Berdasarkan keterangan polisi, pelaku lahir di Cardiff, ibu kota dan kota terbesar negara bagian Wales, Inggris.
Dilansir dari Al Jazeera, polisi tidak mengungkapkan nama sang pelaku lantaran berdasarkan hukum di Inggris, tersangka di bawah usia 18 tahun tak boleh dipublikasikan.
2. Ditunggangi sayap kanan
Polisi sudah mencatat bahwa seruan untuk protes di Inggris datang dari berbagai akun media sosial. Kendati begitu, tokoh kunci yang memperkuat seruan tersebut adalah Stephen Yaxley-Lennon, seorang agitator sayap kanan yang menggunakan nama Tommy Robinson.
Yaxley-Lennon memimpin English Defence League, yang oleh Kepolisian Merseyside dikaitkan dengan protes keras di Southport.
Yaxley-Lennon pernah dipenjara karena kasus penyerangan, penghinaan terhadap pengadilan, serta penipuan hipotek. Saat ini, ia diburu polisi setelah meninggalkan Inggris pekan lalu sebelum sidang kelanjutan kasus penghinaan terhadap pengadilan.
Selain Yaxley-Lennon, anggota parlemen yang terpilih sebagai pemimpin partai sayap kanan Reform UK, Nigel Farage, juga disalahkan banyak pihak karena mendorong secara tidak langsung sentimen anti-imigrasi.
Farage mengkritik pemerintah karena menyalahkan kerusuhan ini pada "beberapa preman sayap kanan".
Pada Minggu, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan bahwa "geng preman" telah menunggangi kesedihan bangsa untuk menebar kebencian. Ia pun berjanji untuk menjerat hukum siapapun yang melakukan tindak kekerasan.
BACA JUGA:Intip Kelebihan dan Kekurangan Mobil Listrik di Indonesia, Pertimbangkan Sebelum Membeli
3. Komunitas Islam-Masjid diserang
Dalam unjuk rasa ini, massa menargetkan masjid-masjid serta pencari suaka dan komunitas Islam di sejumlah wilayah Inggris.
Di Southport, para pedemo melempar batu bata ke sebuah masjid. Di kota di timur laut Inggris, Sunderland, para pedemo membakar mobil, kantor polisi, menjarah toko, hingga menyerang masjid.
Di Belfast, Irlandia Utara, demonstran melempar kembang api di tengah-tengah pertikaian antara kelompok anti-Islam dan pedemo anti-rasisme.
Kemudian di Tamworth, para pengunjuk rasa melemparkan proyektil, memecahkan kaca jendela, serta menyalakan api.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: