Iklan dempo dalam berita

Bangladesh Rusuh, Ini Pemicu Kerusuhan yang Timbulkan 300 Lebih Korban Jiwa

Bangladesh Rusuh, Ini Pemicu Kerusuhan yang Timbulkan 300 Lebih Korban Jiwa

Pemicu Kerusuhan di Bangladesh --

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Bangladesh rusuh, ini pemicu kerusuhan yang timbulkan 300 lebih korban jiwa.

Belakangan ini, kerusuhan massa kembali terjadi di Bangladesh pada minggu, 4 Agustus 2024.

Unjuk rasa menuntut Perdana Menteri Sheikh Hasina mundur tersebut menyebabkan sedikitnya 98 orang tewas dan ratusan lainnya terluka. Guna meredam kerusuhan, polisi menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan puluhan ribu demonstran.

BACA JUGA:Waspada Wabah Cacar Monyet Mpox, Kenali Gejala Awal dan Risiko Penularannya

Aksi demonstrasi yang dimotori oleh mahasiswa ini telah berlangsung sejak Juli lalu dan mengakibatkan lebih dari 300 orang meninggal.

Kekerasan ini menjadi salah satu hari paling mematikan dalam sejarah kerusuhan sipil di Bangladesh. Peristiwa ini juga mungkin merupakan ujian terbesar bagi Sheikh Hasina.

BACA JUGA:Ada Tol Bengkulu-Lampung, Ini Daerah yang Bakal Dilintasi Tol Bengkulu-Lampung

Penyebab kerusuhan di Bangladesh

Kerusuhan di Bangladesh berawal dari aksi demonstrasi yang dilakukan oleh aktivis mahasiswa di Universitas Dhaka, universitas terbesar di negara itu. Unjuk rasa tersebut memanas sejak akhir bulan lalu hingga berujung bentrokan dengan polisi dan demonstran pro-pemerintah.

Mahasiswa melakukan demonstrasi sebagai bentuk protes terhadap kuota pegawai negeri sipil yang mencapai 30 persen untuk keluarga veteran perang kemerdekaan Bangladesh tahun 1971. Kuota ini dianggap menguntungkan sekutu partai yang berkuasa.

Para demonstran menilai sistem tersebut diskriminatif dan menguntungkan pendukung partai Liga Awami yang dipimpin oleh Perdana Menteri Hasina. Mereka pun mendesak agar sistem kuota digantikan dengan sistem berbasis prestasi.

Sistem kuota pegawai negeri itu telah ditetapkan pada 1972. Kemudian pada 2018 sistem tersebut sempat dihapus, namun kini diberlakukan kembali.

Walhasil, para kritikus menganggapnya tidak adil dan menguntungkan pendukung Liga Awami karena membatasi kesempatan bagi kandidat lain yang memenuhi syarat.

BACA JUGA:Tolong Jangan Bikin Kecewa, Kata Menteri PUPR Ini Target Selesai Proyek Jalan Tol Palembang-Betung

Protes ini kemudian berkembang melampaui isu kuota PNS. Selain mahasiswa, berbagai elemen masyarakat turut bergabung, termasuk bintang film, musisi, dan bahkan produsen garmen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: