Iklan RBTV Dalam Berita

Viral Aksi Brutal Geng Motor Bersenjata Tajam, 4 Pelaku Dibekuk Polisi

Viral Aksi Brutal Geng Motor Bersenjata Tajam, 4 Pelaku Dibekuk Polisi

Aksi Brutal Geng Motor Bersenjata Tajam--

"Mereka menggunakan istilah COD, yang berarti perang kelompok remaja," tambah Iptu Faizal.

Istilah COD yang digunakan oleh para remaja ini menunjukkan betapa seriusnya mereka dalam merencanakan dan melaksanakan aksi penyerangan tersebut.

Pelaku utama, Rafli (20), mengakui bahwa awalnya dia mengajak salah satu lawannya untuk duel, tetapi terjadi perselisihan sehingga tidak terlaksana.

"Awalnya diajak boxing, duel adu fisik berkelahi," katanya.

BACA JUGA:Terekam CCTV, Pria Ini Lakukan Aksi Tak Senonoh ke Anak Remaja, Ini Tampang Pelakunya

Namun, situasi berkembang menjadi lebih brutal ketika geng motor Warser memutuskan untuk menyerang kelompok geng motor Rumkos dengan senjata tajam dan batu.

Keempat remaja yang ditangkap, yaitu Rafli (20), AK (17), MA (17), dan FJ (15), kini ditahan di Mapolsek Manggala dan dijerat dengan pasal 170 KUHP tentang kekerasan terhadap barang dan orang.

Sementara itu, delapan remaja lainnya masih dalam pengejaran polisi. Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan untuk menangkap seluruh pelaku yang terlibat dalam aksi brutal tersebut.

Aksi penyerangan ini tidak hanya merusak barang milik warga dan kelompok geng motor lainnya, tetapi juga menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.

Banyak warga yang merasa tidak aman dengan keberadaan geng motor yang sering melakukan tindakan kekerasan dan meresahkan.

Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan segala bentuk aktivitas yang mencurigakan agar dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak berwajib.

BACA JUGA:Terekam CCTV, Pria Ini Lakukan Aksi Tak Senonoh ke Anak Remaja, Ini Tampang Pelakunya

Keberhasilan penangkapan empat anggota geng motor ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku lainnya dan memulihkan rasa aman di masyarakat.

Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat, terutama bagi para remaja yang sering terlibat dalam kelompok-kelompok yang cenderung melakukan tindakan kriminal.

Diharapkan, para remaja dapat lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah terprovokasi oleh ajakan-ajakan untuk melakukan tindakan kekerasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: