Miris, Dosen UNY Diduga Lakukan Kekerasan ke Mahasiswa, Ini Profilnya
Dosen UNY Diduga Lakukan Kekerasan ke Mahasiswa--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Miris, dosen UNY diduga lakukan aksi kekerasan ke mahasiswa, ini profilnya.
Sebuah insiden yang mengejutkan kembali datang dari dunia pendidikan terjadi di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
BACA JUGA:Tabel Angsuran KUR BRI 2024 Pinjaman Rp 25 Juta, Ini Caranya Lolos Survey
Aksi kekerasan tersebut diduga dilakukan oleh salah seorang dosen dari kampus UNY terhadap mahasiswa yang sedang melakukan demonstrasi.
Kabar ini tidak hanya menjadi perbincangan hangat di kalangan akademisi, tetapi juga viral di media sosial.
encuat di media sosial melalui akun Instagram @gardabiru.uny. Akun tersebut mengunggah sebuah video yang memperlihatkan suasana demonstrasi mahasiswa UNY.
Dalam video tersebut, tampak sejumlah mahasiswa mengenakan almamater biru tua sedang menyampaikan aspirasi mereka terkait polemik pemilihan umum Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2024.
BACA JUGA:Bangladesh Rusuh, Ini Pemicu Kerusuhan yang Timbulkan 300 Lebih Korban Jiwa
Mereka menganggap skema pemilihan koordinator umum PKKMB tidak transparan dan dilakukan melalui undian, yang dianggap cacat dan meragukan kompetensinya.
Dalam video itu pula, terlihat seorang dosen bernama Arwan terlibat dalam insiden yang memicu kontroversi. Arwan, yang diduga emosi melihat aksi demonstrasi tersebut, melakukan tindakan kekerasan dengan cara memiting salah satu mahasiswa yang dianggap provokatif.
Aksi ini memicu kemarahan dan kekecewaan banyak pihak, terutama di kalangan mahasiswa dan netizen.
BACA JUGA:Duh, Tim Bulu Tangkis RI Jadi Korban Pencurian di Paris, Nyaris Rp 1 M Raib
Reaksi Mahasiswa dan Warganet
Mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi merasa bahwa tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Arwan mencerminkan kekejaman yang ingin diperkenalkan oleh kampus kepada mahasiswa baru.
Mereka merasa bahwa tindakan tersebut tidak hanya mencederai demokrasi di lingkungan akademik tetapi juga mencoreng nama baik institusi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: