Iklan dempo dalam berita

BMKG Sebut Gempa Megathrust Bakal Melanda Indonesia, Tinggal Menunggu Waktu! Ini Daerah yang Terdampak

BMKG Sebut Gempa Megathrust Bakal Melanda Indonesia, Tinggal Menunggu Waktu! Ini Daerah yang Terdampak

Daerah yang Terdampak Gempa Megathrust--

Menurut catatan sejarah, gempa Megathrust di zona ini pernah terjadi pada tahun 1797 dengan magnitudo 8,7 dan pada tahun 1833 dengan magnitudo 8,9.

Periode waktu yang panjang sejak gempa besar terakhir terjadi menandakan bahwa ada akumulasi energi yang signifikan di zona ini.

Meskipun para ahli dapat memperkirakan potensi magnitudo gempa di zona Megathrust, teknologi saat ini belum mampu memprediksi kapan gempa tersebut akan terjadi dengan tepat.

BACA JUGA:Punya Chicken Skin? Coba Yuk! Ini Daftar Rekomendasi Skincare untuk Menghaluskan Wajah dan Glowing

Megathrust Jawa Barat: Waspadai Potensi Akumulasi Energi

Megathrust di Jawa Barat juga menjadi salah satu zona yang dipantau ketat oleh BMKG. Zona ini memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksimum mencapai 8,8.

Segmen ini membentang sepanjang 320 km dengan lebar 200 km, dan slip rate sebesar 4 cm per tahun.

Sejarah mencatat bahwa gempa besar di zona ini pernah terjadi pada tahun 1903 dengan magnitudo 8,1 dan pada tahun 2006 dengan magnitudo 7,8.

Meskipun gempa besar terakhir terjadi relatif belum lama, potensi akumulasi energi di zona ini tetap perlu diwaspadai.

BACA JUGA:Berapa Jumlah Soal Tes CPNS 2024? Ini Jumlah Keseluruhannya, Cek Kisi-kisi Materi TWK, TIU dan TKP

Indonesia memiliki beberapa zona Megathrust yang berada di zona subduksi aktif, termasuk Subduksi Sunda yang mencakup wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba. Hal ini menunjukkan bahwa daerah Jawa Barat merupakan bagian dari sistem Megathrust yang lebih besar dan kompleks.

Megathrust Jawa Tengah-Jawa Timur: Zona dengan Potensi Terbesar

Zona Megathrust di Jawa Tengah dan Jawa Timur memiliki potensi yang sangat besar. Menurut prediksi BMKG, zona ini diperkirakan dapat menghasilkan gempa dengan magnitudo maksimum mencapai 8,9. Segmen ini membentang sepanjang 440 km dengan lebar 200 km, dan slip rate sebesar 4 cm per tahun.

Catatan sejarah menunjukkan bahwa gempa besar di zona ini pernah terjadi pada tahun 1916 dengan magnitudo 7,2 dan pada tahun 1994 dengan magnitudo 7,8.

Meskipun magnitudo gempa-gempa ini tidak sebesar potensi maksimum yang diprediksi, aktivitas seismik yang signifikan di wilayah ini menunjukkan bahwa zona ini tetap berpotensi tinggi untuk terjadinya gempa besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: