Iklan dempo dalam berita

Ramai Seruan Boikot Raffi Ahmad CS di X dengan Lontaran Narasi Tajam! Apa Salah Mereka? Apa Perlu Diboikot?

Ramai Seruan Boikot Raffi Ahmad CS di X dengan Lontaran Narasi Tajam! Apa Salah Mereka? Apa Perlu Diboikot?

Ajakan boikot Raffi Ahmad CS dan kawal Putusan MK--

Pandji mengatakan, "Jangan didengarkan narasi seperti ini. Kalau mereka mau gabung dengan kita, ajak masuk barisan."

Pandji, yang merupakan alumni FSRD ITB, justru membuka pintu selebar-lebarnya kepada para influencer yang dekat dengan kekuasaan untuk bergabung dalam perjuangan demokrasi. 

Dalam cuitannya, ia membayangkan bagaimana kekuatan yang dimiliki para influencer tersebut dapat dimanfaatkan untuk tujuan yang lebih besar, yaitu mengkritisi balik kebijakan pemerintah jika mereka bersedia berdiri bersama masyarakat yang kritis.

Pandji menambahkan, “Bayangkan kekuatan yang sama, kali ini digunakan untuk mengkritisi balik.” Dengan cara demikian, menurut Pandji, perjuangan dalam rangka merawat demokrasi akan menjadi lebih kuat dan dapat berjalan dengan lebih efektif. 

BACA JUGA:Beasiswa Bill Gates 2025-2026 Kuliah S2 dan S3 Gratis di Inggris, yang Mau Merapat

Ia meyakini bahwa perjuangan ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk mereka yang mungkin sebelumnya dianggap berada di pihak yang berbeda. “Perjuangan kita butuh sebanyak-sebanyaknya bantuan,” tegasnya.

Tanggapan Pandji ini pun mendapat berbagai reaksi dari netizen. Ada yang setuju dan mendukung pandangan tersebut, namun tak sedikit pula yang masih merasa bahwa pembagian kubu adalah hal yang wajar dalam dunia politik. 

Seorang netizen menulis, "Udah, bang, main kubu-kubuannya. Jangan diterusin." Komentar ini seolah menggambarkan kelelahan masyarakat terhadap terus menguatnya polarisasi yang kerap terjadi setiap kali pemilu berlangsung.

Di sisi lain, ada juga netizen yang sepakat dengan ajakan Pandji untuk menghentikan polarisasi. "Benar banget, kita butuh solidaritas sebanyak-banyaknya dalam perjuangan ini," tulis seorang netizen. Pandangan ini didukung oleh beberapa netizen lainnya yang juga merasa bahwa lebih baik fokus pada kekuatan bersama daripada terjebak dalam narasi yang membelah. 

BACA JUGA:Beasiswa Teladan Angkatan 2025 Kembali Dibuka di 10 Kampus, Dibiayai Kuliah 100 Persen

"Lebih baik fokus pada kekuatan kita dan ajak mereka bergabung dalam perjuangan bersama daripada terjebak dalam narasi yang membelah," kata seorang netizen dalam kolom komentar.

Seruan untuk boikot influencer yang dianggap mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memang menjadi topik yang kontroversial. 

Di satu sisi, ada pihak yang merasa bahwa influencer yang memilih mendukung calon tertentu seharusnya bertanggung jawab atas pilihan mereka. 

Namun di sisi lain, ada juga yang merasa bahwa boikot bukanlah solusi yang bijak, terutama jika tujuannya adalah untuk memperkuat demokrasi.

Pendapat Pandji Pragiwaksono yang mengajak untuk merangkul, bukan memusuhi, menunjukkan perspektif yang berbeda. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: