Marak Tempat Pembuangan Sampah Liar di Kota Bengkulu, Warga Khawatirkan Dampaknya

BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM – Tempat pembuangan sampah liar semakin marak ditemukan di berbagai sudut Kota Bengkulu, terutama di daerah pantai Kualo, Pasar Bengkulu, Beringin Raya, belakang Balai Buntar hingga Tapak Jeda.

Banyak warga mengeluhkan peningkatan jumlah sampah yang dibuang sembarangan di lokasi-lokasi yang tidak seharusnya, seperti lahan kosong, tepi sungai, dan pinggir jalan.

BACA JUGA:Bertanggung Jawab Keamanan Negara, Segini Gaji serta Tunjangan Perwira Menengah dan Tinggi TNI

Kondisi ini tidak hanya merusak pemandangan kota dan menciptakan bau tidak sedap, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran terkait dampak kesehatan bagi warga sekitar.

Sampah yang dibiarkan menumpuk tanpa pengelolaan yang baik dapat menjadi sarang penyakit seperti demam berdarah, serta menyebabkan infeksi saluran pernapasan akibat polusi udara.

 

"Bau sampah yang tidak sedap dan bau sampah ini berasal dari sampah rumah tangga," ucap yanti, seorang warga sekitar.

BACA JUGA:Daftar 11 Instansi yang Menerima CPNS 2024 Lulusan SMA, Cek Tips Lolos di Sini

Pemerintah Kota Bengkulu telah berupaya melakukan penertiban dan mengajak warga untuk membuang sampah di tempat yang telah disediakan. Namun, hingga kini kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya masih rendah.

Menurut Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Kota Bengkulu, Rusman Efendy, pihaknya telah melakukan sosialisasi sadar lingkungan dan bekerja sama dengan lurah serta kecamatan setempat untuk mengedukasi warga tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

BACA JUGA:Truk Besar Melintas di Atas Pembatas Jalan, Pengemudi Diburu Polisi

 

"Pemerintah telah melakukan upaya pembersihan rutin di wilayah kualo, seperti tadi pagi sudah dibersihkan dan kita lihat siang nati atau sore nanti pasti sudah ada kembali yang membuang sampah di daerah tersebut," ujar Rusman. 

Dengan semakin maraknya tempat pembuangan sampah liar, peran serta aktif dari seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Ayu Fitria Ningsih

Sumber: