Bahaya, Ini 10 Dampak Polusi Udara yang Berakibat Fatal untuk Kesehatan dan Lingkungan
Dampak polusi udara untuk kesehatan dan lingkungan--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Polusi udara atau pencemaran udara adalah masalah lingkungan yang menimbulkan dampak negatif. Dampak polusi udara yang buruk ini mengancam bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar.
Indonesia pun tak luput dari ancaman ini. Data AQI (Indeks Kualitas Udara) menunjukkan Indonesia sebagai negara yang berpolusi buruk dengan kualitas udara tidak sehat, terutama di musim kemarau, dan Jakarta menjadi kota dengan udara terburuk kelima di dunia.
BACA JUGA:9 Rekomendasi Warung Soto Paling Enak di Kota Semarang, Lokasi Nomor 1 Jadi Langganan Presiden
Konsentrasi polutan utama atau PM2.5 (partikel udara) di Jakarta saat ini nilainya lebih dari 10 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.
Meski kualitas udara di Indonesia sedemikian buruknya, masih banyak orang yang mengabaikan bahaya polusi udara bagi kesehatan.
BACA JUGA:Daftar Kota Paling Sepi di Jawa Barat, Ada yang Jumlah Penduduknya Cuma 200 Ribuan Jiwa
Ada beberapa dampak negatif dari polusi udara terhadap kesehatan dan lingkungan. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini:
Dampak Polusi Udara Bagi Kesehatan
Dari segi kesehatan, polusi udara atau pencemaran udara dapat berakibat pada terganggunya kesehatan bagi manusia.
Mengutip dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Provinsi Banten, berikut daftar dampak polusi udara pada kesehatan:
1. Gangguan pada Mata
Udara yang buruk dan tidak sehat dapat menyebabkan berbagai masalah pada mata orang yang terpapar, antara lain iritasi, sindrom mata kering, konjungtivitis atau mata merah, dan glaucoma (kerusakan pada saraf mata).
2. Menimbulkan bibit penyakit
Udara kotor mengandung zat-zat yang berbahaya, mulai dari zat-zat kimia, debu hingga membawa bibit-bibit penyakit. Penyakit yang isebabkan oleh polusi udara, antara lain seperti sesak napas, asma, dan tidak menutup kemungkinan menyebabkan terjadinya kanker.
BACA JUGA:5 Kota Paling Sepi di Jawa Timur, Menawarkan Suasana Tenang dan Damai
3. Penyakit Asma
Paparan kualitas udara yang buruk dapat meningkatkan serangan asma, yaitu peradangan paru-paru kronis yang menyebabkan penyempitan pada saluran pernapasan. Gejalanya berupa batuk, sesak napas, dan suara mengi saat bernapas.
4. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Paparan polutan dan asap rokok secara terus menerus dapat menyebabkan PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Sama seperti serangan asma, PPOK juga penyakit paru-paru kronis yang disebabkan oleh penyempitan saluran pernapasan dalam jangka panjang. Bedanya, PPOK bersifat progresif dan tidak bisa dipulihkan kembali seperti semula, sehingga gejalanya yaitu sesak napas dan batuk disertai dahak, bersifat lebih konstan dan bisa berujung pada kematian.
BACA JUGA:7 Kota Paling Dingin di Indonesia, Ada yang Suhunya 18 Derajat Celcius, Tertarik Berkunjung?
5. Kanker Paru-paru
Polusi udara mengandung zat-zat karsinogenik, seperti karbon dioksida (CO2), partikel ozon dan asap rokok. Jika terhirup dan terpapar terus menerus dalam waktu lama, dapat memicu timbulnya sel-sel kanker pada paru-paru.
6. Penyakit Kardiovaskular
Partikel polutan dalam polusi udara yang dihirup dapat masuk ke dalam aliran darah melalui jantung dan paru-paru. Akibatnya, pembuluh darah dapat menjadi lebih keras dan sempit, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
BACA JUGA:5 Kota Paling Sepi di Indonesia, Segini Jumlah Penduduknya
7. Kanker Kulit
Asap, debu dan polutan dalam polusi udara, jika menempel pada kulit dan menyumbat pori-pori, dapat menimbulkan masalah pada kulit. Apalagi jika polutan yang mengandung zat-zat berbahaya ini terserap oleh kulit dalam waktu lama, bisa meningkatkan risiko timbulnya kanker kulit.
8. Gangguan pada Kehamilan
Polutan dalam udara yang buruk dapat menyebabkan peradangan, stres oksidatif dan mengendap di plasenta janin dalam kandungan. Hal ini dapat mengakibatkan berbagai komplikasi kehamilan, kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan lahir rendah hingga kematian.
BACA JUGA:5 Tempat Paling Sepi di Kota Surabaya, Tempat Tentram Bagi Anda yang Suka Kesunyian
9. Gangguan Kognitif
Polusi udara dapat berdampak buruk pada otak dan menyebabkan gangguan belajar dan memori, serta meningkatkan risiko dementia.
10. Peradangan Hidung
Peningkatan konsentrasi polutan PM2.5 dalam udara dapat memicu iritasi atau peradangan pada lapisan dalam hidung, yang dikenal sebagai rhinitis. Gejalanya berupa hidung tersumbat, bersin dan gatal pada hidung, disertai dengan keluarnya ingus secara berlebihan.
BACA JUGA:Mengenal 9 Kota Paling Kecil di Indonesia, Segini Luas Wilayahnya
Dampak Polusi Udara Terhadap Lingkungan
Selain merugikan kesehatan manusia, dampak polusi udara atau pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai efek terhadap lingkungan makhluk hidup.
Masih merujuk informasi dari DLHK Provinsi Banten, berikut daftar dampak polusi udara pada lingkungan:
1. Eutrofikasi
Suatu kondisi dalam tubuh air di mana konsentrasi nutrisi (seperti nitrogen) tinggi yang merangsang pertumbuhan alga, yang dapat menyebabkan ikan mati dan hilangnya tumbuhan dan satwa. Aktivitas manusia dapat sangat mempercepat eutrofikasi dengan meningkatkan jumlah nutrisi yang memasuki ekosistem perairan. Emisi nitrogen oksida dari pembangkit listrik, mobil, truk, dan sumber-sumber lain berkontribusi terhadap jumlah nitrogen memasuki ekosistem perairan.
BACA JUGA:Duh! Ini 10 Kota Paling Berbahaya di Dunia 2024, Berani Liburan ke Sini?
2. Haze
Disebabkan ketika sinar matahari bertemu partikulat kecil pencemar di udara. Haze mengaburkan kejelasan, warna, tekstur, dan bentuk apa yang kita lihat. Beberapa pencemar penyebab haze (sebagian besar partikel sangat kecil) secara langsung dipancarkan ke atmosfer oleh sumber seperti pembangkit listrik, fasilitas industri, truk dan mobil, dan kegiatan konstruksi. Selain itu terbentuk saat gas dipancarkan ke udara (seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida) membentuk partikulat.
BACA JUGA:Daftar 9 Kota Paling Aman di Indonesia untuk Tempat Tinggal, Bengkulu Termasuk?
3. Penipisan ozon
Ozon adalah gas yang terjadi baik di dasar dan di bagian atas atmosfer bumi, yang dikenal sebagai stratosfer. Pada tingkat dasar, ozon merupakan pencemar yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Di stratosfer, ozon membentuk lapisan yang melindungi kehidupan di bumi dari sinar ultraviolet matahari yang berbahaya.
BACA JUGA:8 Kota Paling Keras di Indonesia, Tingkat Kriminalitas Tinggi, Kotamu Termasuk?
4. Perubahan iklim global
Manusia telah mengganggu keseimbangan alami dengan memproduksi beberapa gas rumah kaca dalam jumlah besar dari, termasuk karbon dioksida dan metana. Akibatnya, atmosfer bumi menahan lebih banyak panas matahari, menyebabkan temperatur rata-rata bumi meningkat sebuah fenomena yang dikenal sebagai pemanasan global. Banyak ilmuwan percaya bahwa pemanasan global dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan manusia, pertanian, sumber daya air, hutan, satwa liar, dan daerah pesisir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: