Nahas, saat Bubarkan Tawuran Pemuda Anggota Brimob Ini malah Disiram Air Keras, Dompet juga Diambil
Anggota Brimob jadi korban penyiraman air keras saat melerai tawuran warga--
Penyelidikan ini dilakukan dengan cermat untuk memastikan semua fakta terungkap dan para pelaku bisa diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.
BACA JUGA:Cara Buat Cuka Apel Sendiri di Rumah, Bisa Konsumsi Setiap Hari Untuk Bantu Program Diet Ampuh
"Saat ini ada beberapa saksi yang sudah diperiksa. Kami juga telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti terkait insiden ini," tambahnya.
Kondisi anggota Brimob yang menjadi korban penyiraman air keras dilaporkan sudah membaik. Korban saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit dan berada dalam kondisi sadar. Kombes Ade Ary memastikan bahwa penanganan medis terhadap korban dilakukan dengan maksimal untuk memulihkan kondisinya.
"Korban sudah ditangani di rumah sakit dan masih dalam penanganan intensif. Saat ini, ia berada dalam keadaan sadar," tuturnya.
BACA JUGA:Kenapa Cuka Apel Bisa Bantu Program Diet? Ini Kandungan Nutrisi Dalam 100 Mililiter Cuka Apel
Kronologi Kejadian Tawuran di Bassura
Insiden yang melibatkan penyiraman air keras ini terjadi saat aparat kepolisian mencoba membubarkan tawuran yang terjadi di Jalan Basuki Rahmat (Bassura), Jakarta Timur, pada Kamis (29/8/2024).
Menurut Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, tawuran tersebut pecah pada dini hari, melibatkan warga dari dua RW yang berseteru.
Ketika polisi datang untuk membubarkan tawuran, para pelaku justru melawan dan menyiramkan air keras ke arah anggota Brimob yang bertugas.
BACA JUGA:Cuka Apel Baik Untuk Kesehatan Tapi Tak Boleh Asal Pakai, 10 Dampak Negatif Pengunaan Cuka Apel
Salah satu anggota Brimob mengalami luka serius dengan luka bakar 12 persen di wajah, tangan, dan paha.
"Saat terjadi tawuran, anggota Polrestro Jaktim, Polsek Jatinegara, dan Brimob Cipinang datang untuk membubarkan para pelaku tawuran, tapi ternyata pelaku tawuran balik menyerang anggota Brimob dengan menyiramkan air keras," jelas Kombes Nicolas Ary pada Rabu (29/8/2024).
Selain menjadi korban penyiraman air keras, satu anggota Brimob lainnya juga menjadi korban pencopetan saat pembubaran tawuran tersebut. Kombes Nicolas menambahkan bahwa korban pencopetan dan korban penyiraman air keras adalah dua orang yang berbeda.
"Ada juga HP (anggota) yang hilang. Iya (dicopet). Beda lagi (anggota). Anggota Brimob, tapi berbeda korbannya," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: