Iklan RBTV Dalam Berita

Ini Keistimewaan Tongkat Kiai Cokro, Pusaka Pangeran Diponegoro, Kembali ke Indonesia Tahun 2015

Ini Keistimewaan Tongkat Kiai Cokro, Pusaka Pangeran Diponegoro, Kembali ke Indonesia Tahun 2015

Ini Keistimewaan Tongkat Kiai Cokro, Pusaka Pangeran Diponegoro, Kembali ke Indonesia Tahun 2015--Foto: ist

Menurut Anies Baswedan, awalnya Presiden Jokowi akan hadir dalam acara penyerahan tongkat Cakra Pangeran Diponegoro tersebut di galeri nasional.

Namun, satu atau dua hari sebelum penyerahan, Presiden Jokowi ternyata ada acara ke Filipina. Penerimaan itu kemudian diwakilkan Anies selaku Mendikbud.

“Jadi saya mewakili presiden menerima Cakra. Artinya atas seizin presiden,” kata Anies.

Keistimewaan Tongkat Kiai Cokro, Pusaka Pangeran Diponegoro

Tongkat Cakra Pangeran Diponegoro juga dikenal sebagai Kiai Cokro adalah pusaka bersejarah yang sering menemani Pangeran Diponegoro saat ziarah dan tirakat ke Pesisir Selatan Jawa. 

Tongkat ini memiliki gagang besi ukir berbentuk Cakra yang dibuat khusus merujuk senjata Dewa Wisnu dalam mitologi Jawa.

BACA JUGA:Tongkat Cokro Pangeran Diponegoro yang Pernah Disentuh Anies Baswedan, Ini Kisahnya

Tongkat Kiai Cokro sangat unik karena memiliki kepala berbentuk lingkaran, ternyata itu adalah simbol matahari yang dilengkapi dengan bintang serta bulan.

Simbol tersebut lambang dari pergerakan melawan kezaliman dan harapan untuk mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat bagi pangeran Diponegoro dan pengikutnya.

Setelah lebih dari 183 tahun 'merantau' ke Belanda, tongkat Kiai Cokro yang dimiliki Pangeran Diponegoro 'pulang' ke Indonesia pada 2015 lalu. Cerita tentang kesaktian tongkat yang kini berada di Galeri Nasional, 

BACA JUGA:Kesaktian Tongkat Bung Karno, Diacungkan ke Muka Penjajah Langsung Tertunduk Ciut

Semua bermula dari ditangkapnya Diponegoro pasca-Perang Jawa (1825-1830). Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang bertugas pada 1833-1836, Jean Chretien Baud kemudian mendapatkannya dan menjadikan koleksi keluarga. Pihak keluarga keturunannya itulah yang kemudian memutuskan untuk mengembalikan tongkat tersebut ke Tanah Air.

“Kami ahli waris Jean Chretien Baud mengembalikan tongkat Kanjeng Kiai Cokro yang dimiliki Pangeran Diponegoro. Dulu tongkat ini diterima leluhur kami sebagai hadiah dalam sebuah masa yang bergejolak dan hubungan kekuasaan kolonial,” ungkap Erica dan Michael, keturunan Baron Baud sebagaimana diungkap di situs Kemendikbud.

FYI, Kiai Cokro sebenarnya adalah satu dari sekian banyak pusaka Pangeran Diponegoro yang dipakai saat melawan penjajah. Selain tongkat tersebut, ada juga keris Kanjeng Kiai Bondoyudo, keris Kiai Nogo Siluman, serta Wedung Kiai Wreso Gumilar. Tapi, khusus untuk Kiai Cokro, kabarnya hanya dipakai Pangeran Diponegoro saat momen-momen tertentu saja.

BACA JUGA:Keistimewaan Tongkat Monyet dan Peci Hitam Bung Karno yang Bikin Penjajah Tertunduk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: