Iklan RBTV Dalam Berita

Aksi Anggota Ormas Geruduk Toko Emas, Diduga Gegara Penipuan Jual Beli Emas, Begini Kronologinya

Aksi Anggota Ormas Geruduk Toko Emas, Diduga Gegara Penipuan Jual Beli Emas, Begini Kronologinya

Viral Kasus Penipuan Emas--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Aksi anggota ormas geruduk Toko Emas, diduga gegara penipuan jual beli emas, begini kronologinya.

Kasus kerusuhan di sebuah toko emas yang berada di sebuah mall ini telah menyita perhatian banyak pihak, terutama warganet.

BACA JUGA:Wanita Ini Pesan Mie Ceplok dan Ngamuk hingga Banting Wadah Sambal, Aksinya Menjadi Viral!

Kejadian tersebut diduga bermula dari penipuan emas yang terjadi beberapa tahun lalu dan kembali memanas setelah oknum dari organisasi masyarakat (ormas) terlibat dalam aksi penagihan.

Insiden ini pun ramai diperbincangkan setelah video kericuhan tersebut viral di media sosial, khususnya di TikTok, pada akun @maduraasli650 yang mengunggahnya pada Kamis (5/9).

Kerusuhan di toko emas tersebut terjadi pada 4 September 2024 di mal BG Junction, Surabaya.

Dalam video yang beredar, terlihat sekelompok massa membuat keributan di dalam mal, tepatnya di depan toko emas.

BACA JUGA:Segini Besaran Gaji dan Tunjangan PNS Penjaga Tahanan Kemenkumham, Yakin Ngga Tertarik?

Kejadian ini mengundang perhatian banyak pengunjung dan bahkan membuat petugas keamanan mal kewalahan melerai.

Massa tersebut merupakan anggota ormas yang mengaku mendapat mandat dari korban penipuan emas untuk menagih kerugian kepada toko tersebut.

Kericuhan yang terjadi di BG Junction ini bukanlah kasus baru, melainkan kelanjutan dari insiden penipuan yang terjadi pada tahun 2020.

Kala itu, seorang wanita berinisial K melaporkan dugaan penipuan emas batangan ke Polrestabes Surabaya.
Korban mengklaim telah tertipu dalam transaksi jual-beli emas melalui toko emas di mal BG Junction, yang dikenal dengan nama Toko Sinarmas.

BACA JUGA:Segini Besaran Gaji dan Tunjangan PNS Penjaga Tahanan Kemenkumham, Yakin Ngga Tertarik?

Namun, pada waktu itu, kedua belah pihak, baik korban maupun pemilik toko, telah sepakat untuk berdamai setelah dimediasi oleh pihak kepolisian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: