7 Upacara Adat yang Menjadi Sejarah Terkuat di Bengkulu, Apa saja?
Upacara adat yang ada di Provinsi Bengkulu--
Upacara kalea biasanya dilakukan untuk pengukuhan Koordinator Kepala Suku (Pabuki) yang ada di Bengkulu. Acara ini dihadiri oleh semua Kepala Suku dan Kepala Pintu Adat serta warga adat yang terlibat.
Upacara kalea identik dengan pemasangan kalung yang dibuat khusus dari kerang dan dipasangkan juga mahkota yang dibuat dari pelepah nibung kepada Pabuki yang baru.
Tak hanya itu, pelepah tadi dihiasi dengan aneka ragam hiasan dari alam dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Saat ini, upacara kalea masih sering dilakukan oleh masyarakat setempat sebagai pelestarian kebudayaan di Bengkulu.
BACA JUGA:21 Link Pengumuman Seleksi Administrasi CPNS 2024, Begini Cara Cek Pengumuman Seleksi
6. Tabok/Tabuik
Upacara tabok atau tabuik berasal dari tradisi yang dibawa oleh kelompok Sipai dari Madras dan Bengali ke Bengkulu. Dipimpin oleh Imam Senggolo atau Syekh Burhanuddin, mereka mendirikan pemukiman baru yang dikenal sebagai Berkas, sekarang Kelurahan Tengah Padang.
Awalnya, tabuik merupakan peringatan atas kematian Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Nabi Muhammad, namun kemudian berkembang menjadi sebuah kewajiban keluarga dalam memenuhi wasiat leluhur.
Keunikan tabuik terletak pada asimilasi dan akulturasi budaya Bengkulu dengan tradisi berkabung yang dibawa dari negara asal kelompok Sipai.
Tradisi tabuik di Bengkulu dan tabuik di Pariaman juga memperlihatkan evolusi fungsinya dari ritual keagamaan menjadi festival kebudayaan.
BACA JUGA:3 Situs Bersejarah di Bengkulu yang Wajib Dikunjungi, Berwisata Sambil Belajar Sejarah
7. Yaruda
Yaruda adalah upacara adat masyarakat Enggano yang bertujuan memohon keselamatan bagi semua anak keturunan. Tradisi ini seringkali diadakan bersamaan dengan peristiwa seperti perkawinan, kematian keluarga, atau menyambut tamu kehormatan.
Salah satu hal unik dari Yaruda adalah kelengkapan persyaratan upacara, seperti ikan disale, ubi tumbuk, ubi diasap, dan keladi rebus, yang dianggap sebagai persembahan kepada roh leluhur. Kelengkapan ini harus tersedia karena dianggap sakral oleh masyarakat.
Yaruda telah dilaksanakan turun-temurun sejak zaman nenek moyang mereka. Tradisi ini tidak hanya merupakan aspek budaya yang kuat, tetapi juga menjadi wujud penghormatan kepada leluhur serta alam semesta.
BACA JUGA:Kapan Jadwal Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2024? Ini Jadwal Terbarunya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: