Iklan dempo dalam berita

Miris! Siswa SMKN Ini Diduga Dibully, Dicekoki Miras hingga Dianiaya

Miris! Siswa SMKN Ini Diduga Dibully, Dicekoki Miras hingga Dianiaya

Siswa SMKN Ini Diduga Dibully--

Ia tak sadarkan diri dan mulutnya berbusa saat tiba di rumah sakit. MG merasa sangat marah dan kecewa, terutama karena insiden tersebut terjadi di dalam lingkungan sekolah dan pada jam sekolah.

"Saya sangat menyesalkan kejadian itu, apalagi kejadiannya masih di jam sekolah dan dalam lingkungan sekolah. Ini menunjukkan adanya kurangnya pengawasan dari pihak sekolah," ungkap MG saat diwawancarai.

BACA JUGA:Makin Ganas, Honda Siapkan Motor Sport Mesin 4 Silinder, Pesaing Kawasaki Ninja ZX-4RR

MG juga menuntut pertanggungjawaban dari pihak sekolah atas insiden ini. Menurutnya, pihak sekolah memiliki tanggung jawab dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan siswa selama mereka berada di lingkungan sekolah.

"Pihak sekolah harus bertanggung jawab atas hal ini. Jumlah guru yang mengawasi siswa juga perlu dievaluasi. Jangan sampai satu guru harus mengawasi lebih dari 50 siswa. Ini sangat tidak wajar dan membuka celah terjadinya kejadian seperti ini," tambah MG.

Sementara itu, Zulkarnain, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 1 Kota Gorontalo, ketika dikonfirmasi, membenarkan kejadian tersebut.

Ia mengaku bahwa pihak sekolah sebelumnya tidak menyangka bahwa kelima siswa tersebut akan melakukan tindakan seperti itu.

BACA JUGA:Makin Ganas, Honda Siapkan Motor Sport Mesin 4 Silinder, Pesaing Kawasaki Ninja ZX-4RR

Menurut Zulkarnain, siswa-siswa tersebut sebelumnya meminta izin untuk keluar sekolah dengan alasan mengurus ijazah. Namun, setelah kembali ke sekolah, mereka justru melakukan hal yang tidak terduga.

"Kami memang memberikan izin kepada mereka untuk keluar sekolah guna mengurus ijazah dan melengkapi berkas administratifnya. Namun, sepulangnya dari mengurus ijazah, ternyata mereka melakukan hal yang tidak semestinya," jelas Zulkarnain.

Zulkarnain juga mengakui bahwa pihak sekolah kecolongan dalam mengawasi para siswa tersebut. Ia menyebutkan bahwa selama para siswa mengonsumsi minuman keras di lingkungan sekolah, tidak ada satu pun guru yang melihat atau menyadari tindakan tersebut.

Hal ini menunjukkan adanya celah dalam sistem pengawasan yang seharusnya lebih ketat.

"Saya tidak menampik kalau kami kecolongan dalam hal ini. Kami tidak menyangka bahwa mereka akan melakukan tindakan seperti itu di lingkungan sekolah, dan sayangnya, tidak ada guru yang menyadari kejadian tersebut saat berlangsung," lanjutnya.

Namun, terkait dugaan penganiayaan terhadap AR, Zulkarnain mengatakan bahwa pihak sekolah telah melakukan klarifikasi.

BACA JUGA: Mantan Kepsek dan Bendahara SMPN di Bengkulu Korupsi Dana BOS Rp1,2 M untuk Judi Online

Menurut hasil klarifikasi tersebut, tindakan pemukulan yang dilakukan oleh teman-teman AR bukanlah bentuk penganiayaan yang disengaja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: