Iklan RBTV Dalam Berita

6 Juta Data NPWP Bocor, Termasuk Presiden Jokowi dan Menteri, Siap-siap Ini Bahaya yang Menanti

6 Juta Data NPWP Bocor, Termasuk Presiden Jokowi dan Menteri, Siap-siap Ini Bahaya yang Menanti

Bersiap, ini bahaya menanti pasca data NPWP bocor--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Keamanan di ujung tanduk! ini bahaya data NPWP bocor yang juga dialami presiden RI.

Kebocoran data merupakan isu yang semakin sering terjadi di era digital ini, dan baru-baru ini, publik dihebohkan dengan bocornya 6 juta data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). 

BACA JUGA:Momen Pilot Susi Air Video Call Istri dan Anak, Kapten Philip Tak Kuasa Menahan Tetes Air Mata

Data yang bocor ini diduga termasuk informasi sensitif yang berhubungan dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), serta dua anaknya, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep. 

Tak hanya itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menjadi salah satu nama yang tercatat dalam data yang bocor ini.

Kebocoran data semacam ini bukan hanya masalah teknis, ia melibatkan keamanan informasi pribadi dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem pemerintahan.

BACA JUGA:5 Penyebab Powerbank Meledak dan Terbakar, Begini Cara Mencegahnya

Pengamat keamanan siber, Alfons Tanujaya dari Vaksincom, mengungkapkan bahwa data yang bocor dan dijual di forum ilegal, Breach Forum, adalah data yang valid. 

Ia menjelaskan bahwa analisis awal menunjukkan bahwa informasi tersebut mengandung data penting seperti NPWP, Nomor Induk Kependudukan (NIK), alamat, nomor telepon, email, dan berbagai detail lainnya yang menunjukkan bahwa kebocoran ini berasal dari data pajak.

"Dasarnya adalah karena dia memuat data NPWP, ada data KPP, ada data Kanwil DJP-nya. Jelas bahwa ini adalah data dari kantor pajak yang bocor," ujarnya. Keterangan ini memperjelas betapa kritisnya situasi yang dihadapi.

BACA JUGA:Tanggapan Pemerintah Selandia Baru, Warga Negaranya Bebas Pasca 18 Bulan Disandera KKB Papua

Kebocoran data ini pertama kali diungkap oleh Teguh Aprianto, pendiri Ethical Hacker Indonesia, yang melaporkan bahwa jutaan data NPWP tersebut dijual di forum ilegal dengan harga mencapai sekitar Rp 150 juta. 

Teguh juga menambahkan bahwa di antara data yang bocor, terdapat informasi tentang identitas tokoh-tokoh penting, yang tentunya menimbulkan kekhawatiran akan potensi penyalahgunaan data tersebut.

Dalam tangkapan layar yang diunggah, muncul nama pengguna Bjorka yang menawarkan total 6,6 juta data dengan harga sekitar US$ 10 ribu atau sekitar Rp 152,96 juta (kurs Rp 15.296).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: