Iklan dempo dalam berita

Legenda di Balik Shio, Kenapa hanya Ada 12 Hewan Dalam Shio?

Legenda di Balik Shio, Kenapa hanya Ada 12 Hewan Dalam Shio?

12 hewan yang ada dalam shio--

Kambing-Tanah

Monyet-Logam

Ayam-Logam

Anjing-Tanah

Babi-Air

 

Dalam astrologi Tionghoa, lambang hewan shio yang ditetapkan berdasarkan tahun menunjukkan cara orang lain memandang dirimu atau dirimu memandang dirimu sendiri. Sebuah kesalahpahaman umum bahwa lambang hewan shio hanya ditetapkan berdasarkan tahun. 

BACA JUGA:Dikejar Utang, 3 Shio Ini Bisa Miskin Sepanjang Hidup

Nyatanya, penetapan lambang hewan shio ini juga didasarkan atas bulan (disebut "binatang dalam"), hari (disebut "binatang sejati"), dan jam (disebut "binatang rahasia"). Dengan kata lain, seseorang yang memiliki shio naga berdasarkan tahun juga bisa memiliki shio ular berdasar bulan kelahiran.

Dua belas binatang dalam shio terbentuk pada masa awal peradaban Tiongkok, sehingga sangat sulit menelusuri asal-muasalnya. Banyak kisah dan cerita yang menceritakan mengenai penetapan dua belas hewan ini menjadi bagian dari shio.

Salah satu legenda mengisahkan bahwa Kaisar Giok menitahkan bahwa tahun-tahun dalam penanggalan akan dinamai dengan nama-nama hewan berdasar urutan mereka sampai ke kediamannya. Untuk mencapai tempat tujuan, hewan-hewan tersebut harus menyeberang sebuah sungai. 

BACA JUGA:Pinjaman di Bank Jago Langsung Acc Tanpa Jaminan, Limit Hingga Rp 500 Juta, Berikut Caranya

Kucing dan tikus tidak bisa berenang, tetapi mereka pandai, dan meminta tumpangan pada kerbau. Kerbau yang baik hati dan naif mempersilakan mereka naik di punggungnya. Dalam legenda lain dikatakan bahwa kerbau bersedia memberi tumpangan agar bisa mendengar nyanyian tikus. 

Saat kerbau sudah hampir sampai ke tepi, tikus mendorong kucing hingga jatuh ke sungai, kemudian segera turun dari punggung kerbau dan mendahuluinya menemui Kaisar Giok. Hal ini menjadikan tikus menjadi hewan pertama dalam shio, diikuti kerbau. Meski kuat, macan sempat terseret arus ke hilir sehingga dia datang di urutan ketiga.

Hewan keempat yang datang adalah kelinci yang menyeberang dengan melompati batu-batu yang ada. Dia sempat kehilangan pijakan di tengah jalan, tetapi beruntung menemukan kayu yang mengapung untuk pegangan yang mengantarkan kelinci ke tepi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: