Iklan RBTV Dalam Berita

Legenda di Balik Shio, Kenapa hanya Ada 12 Hewan Dalam Shio?

Legenda di Balik Shio, Kenapa hanya Ada 12 Hewan Dalam Shio?

12 hewan yang ada dalam shio--

Meski dapat terbang dengan cepat, naga baru tiba setelah kelinci lantaran harus menurunkan hujan terlebih dulu di suatu desa, juga membantu kelinci yang saat itu berpegangan di kayu dengan menghembuskan napas sehingga kelinci dapat terdorong ke tepi.

BACA JUGA:Cairkan KUR BRI Hingga Rp 100 Juta, Siapkan Saja Kartu BPJS Ketenagakerjaan

Kuda tiba setelah naga, tetapi dia terkejut melihat ular yang bersembunyi di tapal kuda tiba-tiba muncul, menjadikannya jatuh dan memberi ular tempat keenam. Kuda sendiri berada di urutan ketujuh. 

Setelahnya, kambing, monyet, dan ayam tiba bersama-sama. Ayam menemukan rakit untuk menyeberang, sedangkan monyet dan kambing menyeret dan menarik rakitnya, berusaha menyingkirkan semua rumput liar. 

Kaisar Giok berkenan atas kerja sama mereka, kemudian menyatakan kambing sebagai hewan kedelapan, monyet sebagai hewan kesembilan, dan ayam sebagai hewan kesepuluh.

Hewan kesebelas yang datang adalah anjing. Meski pelari dan perenang yang baik, anjing menghabiskan waktunya untuk bermain di air. Babi tiba di urutan kedua belas yang sebelumnya dia makan terlebih dahulu dan jatuh tertidur di tengah perjalanan. Kucing yang sudah tenggelam tidak dimasukkan menjadi anggota dua belas shio, dan dikatakan ini menjadi alasan kucing selalu memburu tikus.

BACA JUGA:Pinjam BRI Cair Rp 25 Juta, Bunga 1,24 Persen per Bulan Hanya Modal KTP

Sebuah legenda lain mengisahkan bahwa pada suatu hari, dewa mengumumkan akan mengadakan jamuan yang dilangsungkan esok hari. Namun tikus membohongi kucing dan mengatakan bahwa jamuan dilangsungkan lusa. 

Pada hari yang ditetapkan, dua belas hewan mendatangi jamuan dewa, tidak termasuk kucing yang mengira bahwa jamuan masih dilangsungkan besok. 

Dalam Buddha, dikisahkan bahwa Gautama Buddha mengundang semua hewan di dunia untuk menemuinya sebelum dia pergi dari bumi, tetapi hanya dua belas binatang yang mendatangi undangannya. Untuk menghargai kedatangan mereka, Buddha menamakan tahun dengan nama mereka sesuai urutan kedatangan dua belas binatang tadi.

 

Tim liputan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: