Viral, 3 Preman Diduga Lakukan Pemalakan ke Penumpang Bus AKAP, Ini Klarifikasi Kepala Terminal
Pemalakan di Terminal Bus --
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Viral, 3 preman diduga lakukan pemalakan ke penumpang bus AKAP, ini klarifikasi kepala terminal.
Beberapa hari yang lalu, sebuah video yang menampilkan aksi pemalakan di Terminal bus.
BACA JUGA:PKH Tahap 4 Cair Mulai Oktober 2024, Silakan Cek di cekbansos.kemensos.go.id
Dalam video tersebut, seorang calon penumpang bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) menjadi korban pemalakan oleh tiga orang yang diduga sebagai oknum preman.
Aksi mereka memicu kemarahan warganet, terutama karena korban didesak untuk membayar uang dengan modus membantu membawa dan menjaga barang bawaannya.
Kejadian tersebut berlangsung di terminal bus Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, dan viral di media sosial.
BACA JUGA:PKH Tahap 4 Cair Mulai Oktober 2024, Silakan Cek di cekbansos.kemensos.go.id
Kejadian ini berlangsung saat korban sedang menuju loket tiket di lantai dua terminal. Karena membawa barang dalam jumlah banyak, ia merasa kewalahan dan akhirnya menitipkan barang bawaannya di ruang tunggu lantai satu, yang dijaga oleh ketiga pelaku.
Setelah kembali dari loket, korban memberikan uang Rp 10.000 sebagai imbalan jasa, namun uang itu ditolak oleh pelaku. Mereka meminta bayaran Rp 10.000 untuk masing-masing orang, sehingga totalnya mencapai Rp 30.000.
Kepala Terminal Kampung Rambutan Tanggapi Kejadian
Menanggapi viralnya video tersebut, Kepala Terminal Bus Kampung Rambutan, Yulza Ramadhoni, memberikan klarifikasi dan solusi atas kejadian yang meresahkan ini.
Ia mengakui bahwa peristiwa tersebut sangat disayangkan dan berkomitmen untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
Salah satu langkah yang diambil oleh pihak pengelola terminal adalah menyediakan fasilitas penitipan barang resmi yang dapat digunakan oleh calon penumpang bus.
BACA JUGA:Sebagian Daerah Sudah Diguyur Hujan, Kapan Musim Hujan di Aceh? Cek Prediksi BMKG
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: