Ini 4 Jenis Pelanggaran yang Wajib Diketahui Saat UKPPPG dari Ringan Hingga Sangat Berat

1. PPG Prajabatan PPG Prajabatan adalah untuk lulusan S1 ataupun D4, baik dari jurusan kependidikan maupun nonkependidikan yang belum mulai mengajar atau menjadi guru. 
Seorang alumnus S1 atau D4 nonkependidikan memang bisa mengajar, tapi harus melewati tahap PPG Prajabatan.
Program PPG Prajabatan bisa diikuti di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) terdekat. 
Namun, LPTK yang bersangkutan ini harus sudah ditunjuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan memang memiliki program studi sesuai jurusan terkait.

BACA JUGA:Simak, Ada 5 Cara untuk Mendapatkan Sertifikat Pendidik Tanpa PPG

2. PPG Dalam Jabatan Berkebalikan dari yang sebelumnya, PPG Dalam Jabatan adalah untuk para lulusan S1 maupun D4 jurusan kependidikan dan nonkependidikan yang sudah berstatus guru di suatu satuan pendidikan. 
Status guru ini bisa berupa PNS atau nonPNS, yang penting sudah mengajar dan tercatat di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

BACA JUGA:Simak, Ada 5 Cara untuk Mendapatkan Sertifikat Pendidik Tanpa PPG

Keuntungan Mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) Untuk Karir Sebagai Pendidik

1. Meningkatkan 60% Peluang Untuk Terangkat Menjadi PNS/ASN

Berdasarkan Permen PAN-RB tahun 2018 dijelaskan bahwa: " Pendaftar formasi umum jabatan Guru yang memiliki sertifikat pendidik yang dikeluarkan Kementrian pendidikan dan kebudayaan, tidak diperlukan mengikuti seleksi kompetensi Bidang". 
Dengan artian lain peserta CPNS yang lolos SKD dan mempunyai setifikat pendidik yang diperoleh dari PPG mendapat point penuh untuk seleksi Kompetensi Bidang tanpa harus tes SKB. 
Karena hitungan Point Tes CPNS 40 % SKD dan 60% SKb berabrti anda yang sudah mengikuti PPG sudah mengantongi 60% peluang untuk lulus dan menjadi PNS.

BACA JUGA:Cara Cek Panggilan PPG Daljab 2024, Bisa Lewat 2 Langkah, Segera Login dan Ketahui Notifikasi

2. Mendapat Ilmu dan Gelar Tambahan

Pendidikan Profesi Guru bagi yang mengikutinya tentu akan di bekali dengan skill yang dibutuhkan untuk menjadi seorang tenaga pendidik yang handal.
Pendidik akan difokuskan pada materi bagaimana mengefektifkan pembelajaran melalui bimbingan praktek lapangan selama 6 bulan.
Kamu akan dibimbing oleh tenaga ahli yang sudah professional dibidangnya tentang metoted, pendekatan, model pembelajran, teknik sampai ke pada tahap dasar sebagai pendidik yaitu bagaimana menyusun RPP yang baik dan benar.
Selain itu bagi and ayang telah menyelesaikan studi PPG ini, nantinya akan memperoleh gelar tambahan yaitu gelar.

BACA JUGA:Apa Saja Perbedaan PPG Kelas Reguler dan Rekognisi? Ini Penjelasannya, Jangan Sampai Tertukar!

3. Mempermudah Urusan Sertifikasi

Lebih jauh dalam jalan karir seorang pendidik adalah tunjangan khusus berupa sertifikasi. Sertifikasi atau sering dikonotasikan sebagai doubel gaji merupakan salah satu bentuk apresiasi pemerintah kepada para guru.
Salah satu syarat bagi para pendidik baik itu PNS ataupun Honorer adalah mempunyai sertifikat pendidik.
Dimana sertifikat pendidikan hanya dapat diperoleh setelah mengikuti PPG (pendidikan profesi keguruan). Jadi mau tidak mau seroang pendidik pasti mengikuti PPG.

BACA JUGA:Ini 12 Contoh Pertanyaan Wawancara Program PPG 2024 Lengkap dengan Kunci Jawabannya

4. Peluang lapangan Kerja lebih Banyak

Skill dan pembuktian de jure melalui gelar Gr yang anda terimah sebagai bukti telah menyelesaikan Studi Profesi Guru (PPG) dapat meningkatkan prospek peluang kerja untuk anda yang belum yang Non-PNS.
Misalnya dengan setifikat pendidik yang anda pegang dapat digunakan untuk mendaftar Sebagai GGD dan SILD. GGD adalah singkatan untuk guru garis depan yaitu pendidik yang ditempatkan di daerah 3T. 
Sementara itu SILD adalah singkatan dari Sekolah Indonesia di Luar Negeri, anda bisa mengabdikan diri anda untuk mengajar di luar negeri.

BACA JUGA:Daftarkan Diri Segera, Ini Jumlah Kuota PPG Prajabatan 2024 yang Tersedia

Itulah mengenai jenis pelanggaran yang wajib diketahui saat UKPPPG, pelanggaran ini akan berakibat pada peringatan yang ringan hingga sangat berat yakni diskualifikasi.

 

(Putri Nurhidayati)

Sumber: