Driver Ojol Ditabrak Sopir Ambulans di Bundaran Simpang Enam, Begini Kronologinya

Video tersebut segera menjadi viral dan menarik perhatian warganet. Dalam video yang diunggah Sariani, terlihat bahwa bagian spakbor belakang motor Andreas mengalami kerusakan akibat tabrakan tersebut.

Dalam upayanya menenangkan Andreas, Sariani memberikan nasihat agar Andreas menghubungi sopir ambulans untuk meminta pertanggungjawaban atas kerusakan motornya.

"Saya yang melerai. Lalu, saya kasih paham itu abang (ojol), pelan-pelan. Akhirnya dia paham," ujar Sariani, menceritakan bagaimana ia membantu meredakan ketegangan yang terjadi.

BACA JUGA:Siswa SMA Swasta Diduga Jadi Korban Penganiayaan Kakak Kelas, Sampai Tak Sadarkan Diri

Kecelakaan ini semakin menjadi perbincangan karena ambulans tersebut dilaporkan tidak menyalakan sirine saat melintas di Simpang Enam.

Menurut penuturan Sariani, ambulans sempat berhenti sejenak untuk memberikan kesempatan Andreas menyeberang dari arah timur bundaran.

Namun, di tengah perjalanan Andreas melintas, ambulans tersebut tiba-tiba tancap gas, yang akhirnya menyebabkan tabrakan tidak bisa dihindari.

Video yang viral di media sosial ini memicu berbagai reaksi dari warganet. Banyak yang mempertanyakan tindakan sopir ambulans yang tidak menyalakan sirine, serta tindakan yang diambil setelah kecelakaan terjadi.

BACA JUGA:Hari Kesehatan Mental Sedunia, Ini Empat Kunci Menjaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Komentar Warganet

Beberapa warganet berkomentar bahwa dalam situasi darurat, ambulans seharusnya menyalakan sirine untuk memberi tanda kepada pengguna jalan lain.

Namun, dalam kasus ini, ketidakhadiran sirine menimbulkan kebingungan dan akhirnya berujung pada kecelakaan.

Di sisi lain, beberapa orang juga memberikan dukungan kepada Andreas yang motornya mengalami kerusakan, serta menyarankan agar masalah ini diselesaikan secara damai.

BACA JUGA:Siswa SMA Swasta Diduga Jadi Korban Penganiayaan Kakak Kelas, Sampai Tak Sadarkan Diri

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang mengenai tindakan yang akan diambil terkait insiden tersebut, baik dari pihak ambulans maupun Andreas sebagai korban kecelakaan.

Sumber: