Ini Kronologi Santri Bakar Pengurus Ponpes, Dipicu Sakit Hati Sering Dibully
Santri Bakar Pengurus Ponpes--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Kronologi santri bakar pengurus Ponpes, dipicu sakit hati sering dibully.
Aksi bullying dapat berdampak buruk bagi korban, pelaku, dan penontonnya, baik secara fisik maupun mental. Bullying dapat memicu stres berkepanjangan, depresi, dan bahkan mendorong tindakan.
Bahkan, baru-baru ini seorang santri di sebuah pondok pesantren tega membakar pengurus pesantren lantaran sakit hati karena sering dibully.
Seorang pengurus pengajar Ponpes di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara (Sumut), dibakar oleh santrinya sendiri. Peristiwa ini sontak saja membuat heboh masyarakat.
Diketahui, peristiwa tersebut terjadi di Ponpes An Nur, Desa Batu Melenggang, Kecamatan Hinai, Langkat, pada Sabtu dini hari, (5/10), pukul 03.00 WIB.
BACA JUGA:Terkuak, Ini Motif Pria yang Todongkan Pistol ke Sopir Ambulans
Santri tersebut berinisial FAZ (17) dan korban Adab Auli (19) mengalami luka bakar serius hingga 80 persen.
Luka bakar diderita korban di area wajah, punggung, kedua tangan, kedua kaki dan di bagian dada.
Kronologi Kejadian
Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo mengatakan, peristiwa terjadi pada Sabtu (5/10/2024). Saat itu, para santri yang berada di ponpes di Kecamatan Hinai, terkejut melihat kamar korban terbakar.
Dilansir dari Kompas.com, korban sempat berteriak minta tolong. Lalu, para santri mencoba untuk menolong korban dengan memecahkan kaca kamar dan mendobrak pintunya. Kemudian, saat itu korban bertugas menjaga malam di sekitar ponpes
"Jadi awalnya, FAD ini mengarang cerita ke santri lainnya. Dia ngaku melihat ada orang yang berlari dari masjid mengarah ke perkebunan di daerah situ,” ucap David.
“Lalu, FAD mengecek kamar korban yang ada di dalam masjid. Di situ lah, didapati kamar korban terbakar. Dia sempat membantu evakuasi korban dengan memecahkan kaca dan mendobrak pintu kamar,” tambahnya.
BACA JUGA:Belasan Siswi SMKN Diduga Jadi Korban Pelecehan Guru di Ruang Kelas Sekolah, Begini Kronologinya
Mendapat infomasi itu, polisi mendatangi lokasi dan melakukan proses penyelidikan. Pemeriksaan sejumlah saksi dilakukan sampai akhirnya aksi FAD terbongkar. Ternyata, FAD yang membakar korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: