Iklan RBTV Dalam Berita

Tukang Cukur Panik, Lagi Potong Rambut Pelanggannya Malah Mendadak Kejang dan Ternyata Meninggal Dunia

Tukang Cukur Panik, Lagi Potong Rambut Pelanggannya Malah Mendadak Kejang dan Ternyata Meninggal Dunia

Kejadian Viral--

Mariono, yang awalnya hanya kejang-kejang, kemudian terkulai lemas dan tidak sadarkan diri. Melihat pelanggannya dalam kondisi seperti itu, Amin segera memberitahukan orang-orang di sekitar lokasi. Kabar bahwa Mariono mengalami kejang dan tidak sadarkan diri segera menyebar.

Warga setempat segera berdatangan ke lokasi untuk melihat apa yang terjadi. Kepanikan semakin meningkat setelah diketahui bahwa Mariono sudah tidak lagi menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

BACA JUGA:Cuma 4 Bank Ini yang Melayani Pinjaman dengan Jaminan SK PPPK, Tenor Angsuran Hingga 25 Tahun

Amin, yang masih berada di lapaknya, semakin terkejut ketika menyadari bahwa Mariono, yang masih terduduk di kursi cukurnya, telah meninggal dunia. Kejadian ini sontak membuat suasana malam di Desa Tugurejo menjadi riuh.

Tak lama setelah kabar ini menyebar, polisi dari Polsek Ngasem datang ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.

Beberapa personel polisi, bersama dengan Tim Inafis dari Polres Kediri, memeriksa kondisi jenazah Mariono. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik terhadap jenazah, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan atau luka yang mencurigakan.

Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan setempat dan Tim Inafis menunjukkan bahwa tubuh Mariono tidak memiliki luka akibat tindak pidana atau kekerasan.

BACA JUGA:Apa Itu Medali Kehormatan Loka Praja Samrakshana yang Diberikan ke Jokowi? Ini Makna dan Artinya

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Ngasem, Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Oni Rudi, menyampaikan bahwa tidak ada bukti yang mengarah pada kekerasan fisik terhadap Mariono.

Selain itu, keterangan yang diberikan oleh pihak keluarga Mariono juga mendukung hasil pemeriksaan tersebut.

Menurut keluarganya, Mariono memang memiliki riwayat kesehatan yang kurang baik. Ia telah menderita sesak napas dan hipertensi (tekanan darah tinggi) selama 10 tahun terakhir.

“Ada riwayat sesak napas dan hipertensi yang diderita sejak 10 tahun ini,” ujar Oni dikutp dari tribun.com.
Berdasarkan informasi tersebut, keluarga Mariono menerima kejadian ini sebagai musibah.

BACA JUGA:Mengenal Konsep Twin Cities yang Diusulkan untuk IKN dan Jakarta

Mereka memutuskan untuk tidak meminta dilakukan otopsi terhadap jenazah Mariono dan menyatakannya secara resmi dalam surat pernyataan.

Pihak keluarga juga menyadari bahwa kondisi kesehatan Mariono yang memang sudah menurun selama bertahun-tahun menjadi penyebab utama kepergiannya yang mendadak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: