Iklan RBTV Dalam Berita

Mitos Larangan Memotong Kuku dan Rambut di Malam 1 Suro Menurut Primbon Jawa

Mitos Larangan Memotong Kuku dan Rambut di Malam 1 Suro Menurut Primbon Jawa

Mitos larangan potong kuku dan potong rambut malam 1 suro--

NASIONAL, RBTV.DISWAY.IDMitos larangan memotong kuku dan rambut di malam 1 suro menurut primbon Jawa.

Malam satu Suro bukan hanya menandai pergantian tahun, melainkan sebagai bulan yang dianggap keramat dan membawa aura mistis yang menyelimuti setiap gerak langkah.

Pada tahun ini, 1 Muharam 1447 H jatuh pada hari Jumat, 27 Juni 2025. Dalam tradisi Jawa, malam satu Suro dimulai saat matahari terbenam yakni pada Jumat malam, 27 Juni 2025.

BACA JUGA:Boikot Produk Israel!!! Bentuk Dukungan untuk Palestina dan Iran

Berbagai mitos dan pantangan tersebar di tengah masyarakat seputar malam yang jatuh pada tanggal 1 Muharram ini.

Meskipun beberapa orang mungkin menganggapnya hanya cerita yang tak berdasar, namun tak dapat dipungkiri bahwa tradisi dan kepercayaan ini masih dipatuhi oleh sebagian besar masyarakat.

Di antara berbagai kepercayaan yang berkembang,  ada satu yang melekat kuat dalam benak masyarakat Jawa yakni larangan memotong rambut atau kuku di malam satu Suro.

BACA JUGA:BRI Terapkan Kebijakan Baru pada Layanan Prioritas, FUM Minimal Rp 1 M

Lantas, seperti apa mitos itu dan apa maknanya? Dilansir dari kanal YouTube @KiTrunoPamungkas, Berikut penjelasannya:

Mitos Memotong Rambut atau Kuku Malam 1 Suro

Beberapa orang Jawa percaya bahwa memotong rambut atau kuku pada malam 1 Suro dapat mendatangkan kesialan atau mengurangi rezeki. 

Mitos ini mungkin berkaitan dengan kepercayaan bahwa malam 1 Suro adalah waktu untuk introspeksi, bukan untuk melakukan perubahan fisik.

Konon, malam 1 Suro dipandang sebagai waktu yang tepat untuk melakukan introspeksi dan evaluasi diri. Masyarakat Jawa meyakini bahwa dengan merenungkan perbuatan selama setahun ke belakang, seseorang dapat memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang lebih baik di tahun mendatang. 

Introspeksi ini sejalan dengan konsep Jawa "mulat sarira hangrasa wani", yang berarti berani mawas diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: