La Nina di Indonesis Diprediksi Sampai Maret 2025, Apa Dampaknya Terhadap Sektor Perikanan?
La Nina di Indonesis Diprediksi Sampai Maret 2025, Apa Dampaknya Terhadap Sektor Perikanan?--foto:ist
"Anomali angin tingkat rendah berada di sebelah timur di atas Pasifik ekuator timur-tengah, dan anomali angin tingkat tinggi berada di sebelah barat di atas Pasifik timur. Konveksi mendekati rata-rata di atas Indonesia dan sedikit tertekan di atas Date Line. Secara kolektif, sistem lautan-atmosfer yang digabungkan mencerminkan ENSO-netral," lanjut keterangan lembaga.
Dampak La Nina di Sektor Perikanan
Dirangkum dari berbagai sumber, dampak utama dari fenomena La Nina yaitu meningkatnya intensitas curah hujan di Indonesia. Namun, akibat kondisi topografi Indonesia yang berbeda pada tiap-tiap daerah maka dampak La Nina tersebut pun tidak seragam di wilayah Indonesia.
Para ahli telah memperediksi bahwa fenomena La Nina akan sering terjadi di masa depan. Fenomena ini akan berdampak terhadap peningkatan tinggi permukaan laut dan intensitas hujan, La-Nina juga meyebabkan meningkatnya intensitas gelombang laut sehingga berdampak terhadap hilangnya kawasan budidaya di pesisir dan pantai Indonesia.
BACA JUGA:NOAA Prediksi La Nina di RI Bisa Sampai Maret 2025, Apa Saja Dampaknya?
Selain itu, La Nina juga memberikan dampak terhadap perubahan iklim global meliputi peningkatan angin pasat timur, sirkulasi Monsoon di wilayah Pasifik bagian Timur, akumulasi curah hujan menjadi berkurang. Sehingga mengakibatkan cuaca menjadi lebih dingin dan juga kering. Terjadinya potensi hujan yang turun yang terdapat di sepanjang perairan Pasifik Ekuatorial Barat, yakng meliputi Indonesia, Malaysia, dan jugabagian utara Australia. Hal ini menyebabkan cuaca menjadi hangat dan juga lembab
Jika El Niño mengakibatkan berkurangnya upwelling, dengan menyebabkan air laut menjadi lebih hangat dan mengurangi kelimpahan fitoplankton di Laut maka fenomena La Niña adalah kebalikanya. Fenomena ini menyebabkan peningkatan fitoplankton sehingga berimplikasi terhadap rantai makanan di Lautan (noaa.gov)
Kondisi Laut Indonesia akan menjadi lebih hangat sehingga pasokan klorofil-a menurun dan berdampak terhadap pasokan hasil tangkapan nelayan.
Fenomena ini pernah terjadi pada 2016 silam, yang menyebabkan penurunan produksi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi.
Total produksi dari Agustus hingga akhir Juli 2016 hanya mencapai 2.817 ton. Total produksi tersebut tiga kali lebih rendah dibandingkan akhir Juli 2015 yaitu 7.307 ton (KKP News).
BACA JUGA:La Nina Berpotensi Mulai Oktober, Ini Prakiraan Musim Hujan 2024-2025 Menurut BMKG
Walaupun demikian, fenomena La Nina memberikan dampak positif terhadap produksi perikanan tuna. Akibat suhu laut bagian barat Samudera Pasifik hingga Indonesia menghangat, sehingga ikan tuna dari Pasifik Timur melakukan migrasi ke wilayah tersebut.
Migrasi tersebut bedampak terhadap peningkatan populasi ikan tuna di wilayah Indonesia dan berimplikasi terhadap hasil tangkapan nelayan.
Demikianlah informasi, La Nina di Indonesis diprediksi sampai Maret 2025, dan dampaknya terhadap sektor perikanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: