La Nina di Indonesis Diprediksi Sampai Maret 2025, Apa Dampaknya Terhadap Sektor Perikanan?
La Nina di Indonesis Diprediksi Sampai Maret 2025, Apa Dampaknya Terhadap Sektor Perikanan?--foto:ist
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - la-nina di Indonesis diprediksi sampai Maret 2025, apa dampaknya terhadap sektor perikanan?
La Nina dinyatakan sebagai “Kejadian La Nina” atau “La Nina event” apabila kondisi penyimpanan (anomaly) suhu permukaan laut Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin daripada kondisi normalnya, diikuti oleh perubahan sirkulasi atmosfer di atasnya berupa peningkatan angin pasat timuran lebih kuat dari kondisi normalnya, dan telah berlangsung beberapa bulan.
Kondisi La Nina dapat berlangsung dengan durasi selama beberapa tahun hingga dua tahun.
BACA JUGA:Fenomena La Nina di Indonesia, Ini Dampaknya Terhadap Sektor Pertanian
Perubahan di Samudera Pasifik berupa interaksi laut dan atmosfer (La Nina/El Nino) terjadi dalam siklus antar tahunan dikenal sebagai El Nino-Southern Oscillation (ENSO) dengan perulangan kejadian 2-8 tahun.
La Nina di Indonesis Diprediksi Sampai Maret 2025
Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA), dalam laporannya pekan lalu, mengatakan bahwa La Nina 60 persen berpeluang muncul pada periode September hingga November tahun ini.
"La Nina diperkirakan akan muncul pada bulan September-November (peluang 60%) dan diperkirakan akan bertahan hingga Januari-Maret 2025," kata NOAA, dalam laman resminya, Senin (14/10).
BACA JUGA:Peringatan Resmi! 60 Persen Potensi La Nina Terjadi di RI Sampai Oktober 2025, Cek Dampaknya
Menurut NOAA, selama September lalu, El Nino Southern Oscillation (ENSO)-netral terus berlanjut dengan suhu permukaan laut yang mendekati rata-rata teramati di sebagian besar Samudra Pasifik ekuatur bagian tengah dan timur.
ENSO merupakan siklus iklim yang ditandai dengan pendinginan (La Nina, di bawah -0,5 derajat Celsius) dan pemanasan (El Nino, di atas 0,5 derajat Celsius) permukaan laut di Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur.
Ini adalah salah satu pola cuaca terkuat dan paling mudah diprediksi yang mempengaruhi iklim global.
"Serupa dengan bulan lalu, indeks Niño mingguan terbaru berkisar antara +0,2°C (Niño-4) hingga -0,4°C (Niño-1+2). Suhu di bawah rata-rata di bawah permukaan tetap bertahan di Samudra Pasifik bagian timur-tengah dan timur ekuator," jelas NOAA.
BACA JUGA:Potensi La Nina di Indonesia Sampai Maret 2025, Berikut Beberapa Penyakit yang Perlu Diwaspadai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: