Iming-iming Bisa Loloskan Bintara Polri, Wanita di Lampung Tertipu Rp 1 Miliar
Wanita di Lampung Tertipu Rp 1 Miliar--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Iming-iming Bisa Loloskan Bintara Polri, Wanita di Lampung Tertipu Rp 1 Miliar.
Ramai soal pelaku kasus penipuan dan penggelapan dengan modus menjanjikan kelulusan sebagai Bintara Polri kepada korban di Tanggamus akhirnya terungkap.
BACA JUGA:5 Menteri Termuda Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran, AHY Termasuk?
Diketahui, pelaku adalah Mar’atun Solihan (45) yang diduga meminta uang kepada korban, Rika Setiyawati (42), dengan iming-iming bisa meloloskan anaknya dalam seleksi Bintara Polri T.A. 2024.
Tak tanggung-tanggung, uang yang diminta oleh pelaku kepada korban adalah senilai Rp 1.037 miliar. Namun sayangnya, anak korban tak lolos, dan uang yang diserahkan tak kunjung dikembalikan.
BACA JUGA:Penampakan Barbuk Senjata Mirip AK-47 dan Pistol yang Dimusnahkan Kejari Bengkulu
Dilansir dari laman rri.co,id, berdasarkan keterangan pers dari Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadillah Astutik menjelaskan, kasus ini bermula pada Maret 2024 lalu, Ketika itu pelaku bertemu korban di rumah makan milik korban di daerah Tanggamus.
Saat itu, korban menceritakan bahwa anaknya, Muhammad Arbi Irkayassa, sedang mengikuti seleksi Bintara Polri 2024.
Mendengar hal ini, pelaku, yang mengaku sebagai direktur proyek PLTU Way Panas Tanggamus, menawarkan bantuan kepada korban dengan dalih memiliki koneksi langsung ke Kapolri dan pejabat SDM Polri.
"Pelaku meyakinkan korban bahwa dirinya dapat meloloskan anak korban menjadi anggota Bintara Polri dengan syarat menyerahkan sejumlah uang. Korban yang sangat berharap, akhirnya mempercayai janji tersebut," ungkap Umi Fadillah Astutik, Minggu (27/10/2024).
BACA JUGA:Nahas! Gagal Nyalip Truk, Pengendara Motor Ini Tewas
Umi melanjutkan, jikia korban telah terbuai oleh iming-iming palaku dan akhirnya menjalin kesepakatan, hingga akhirnya bersedia menyerahkan uang secara bertahap total mencapai Rp 1,037 miliar.
Seiring berjalannya waktu, anak korban yang dijanjikan lolos Bintara Polri namun tetap gagal dalam proses seleksi dan tetap tidak diterima sebagai anggota Polri. Sejak saat itulah, pelaku mulai sulit dihubungi oleh korban.
"Korban akhirnya menyadari bahwa dirinya telah tertipu. Seluruh uang yang diserahkan pun tak kunjung dikembalikan oleh pelaku," ungkap Umi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: