Iklan RBTV Dalam Berita

Direktur RSUD Ende Angkat Bicara Pasca Perawatnya Viral Adu Mulut dengan Keluarga Pasien

Direktur RSUD Ende Angkat Bicara Pasca Perawatnya Viral Adu Mulut dengan Keluarga Pasien

Oknum perawat di RSUD Ende yang terlibat cekcok dengan keluarga pasien--

Kasus ini mendapatkan perhatian serius dari pihak manajemen RSUD Ende. Direktur RSUD Ende, dr. Ester Jelita Puspita, membenarkan bahwa kejadian tersebut memang terjadi di ruang anak dan sudah ditangani oleh pihak rumah sakit. 
Menurut dr. Ester, kejadian ini sebenarnya bisa dicegah jika perawat bertindak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan memperhatikan etika pelayanan.
"Setelah kami melihat video tersebut, untuk pegawai kami, kita telah memanggil dan melakukan pembinaan agar pelayanan yang kita berikan sesuai dengan SOP. Kami mengingatkan agar pelayanan kepada pasien di sini memperhatikan etikanya. Artinya, kita harus berempati karena orang sakit pasti butuh perhatian. Pelayanan yang baik bukan harus mewah, tetapi sopan dan ramah kepada pasien maupun keluarganya," ungkap dr. Ester saat diwawancarai oleh media.
dr. Ester mengakui bahwa dalam video terlihat sikap perawat yang tidak sesuai dengan SOP pelayanan RSUD Ende. 
Meski SOP di setiap ruangan sudah ada, ia beralasan mungkin saat kejadian pasien di ruang anak sedang banyak sehingga nada bicara perawat tersebut bisa dianggap tidak ramah oleh keluarga pasien.

BACA JUGA:Motif Ayah Tega Sandera Anaknya yang Berusia 7 Tahun di Pasar Minggu

Penyelesaian Kasus dengan Cara Damai

dr. Ester juga menjelaskan bahwa saat ini kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Setelah video tersebut viral, pihak rumah sakit segera mengambil langkah-langkah untuk meredam suasana dan mencari solusi terbaik agar situasi tidak memburuk. 
Menurut dr. Ester, perawat dan keluarga pasien sudah saling memaafkan, dan permasalahan dianggap selesai secara damai. "Kami sudah atasi dan dengan keluarga pasien juga sudah saling memaafkan," ujarnya.

BACA JUGA:Distan Klaim Semua Sapi di Seluma Bebas Ngorok

Kejadian Sebelum Jam Overan Antar Shift

dr. Ester menambahkan bahwa kejadian tersebut terjadi tepat sebelum jam pergantian shift kerja perawat.
Saat itu, keluarga pasien mendatangi ruang perawat untuk memberitahu bahwa infus anaknya habis. 
Karena sedang ada pergantian shift, perawat harus menunggu beberapa saat sebelum memberikan penanganan. 
Namun, karena nada bicara keluarga pasien yang terdengar tinggi akibat kepanikan, perawat merasa situasinya menjadi tegang dan respons yang diberikan tidak tepat.

BACA JUGA:3 Keuntungan Buka Tabungan BRI Simpedes Usaha Bagi Para Pengusaha Mikro

Imbauan untuk Tenaga Medis dan Keluarga Pasien

Atas insiden ini, dr. Ester mengimbau kepada seluruh tenaga kesehatan di RSUD Ende agar selalu menjalankan tugas sesuai SOP dan menjunjung tinggi etika pelayanan. 
Ia menekankan bahwa sikap empati dan kesabaran sangat penting dalam situasi yang melibatkan pasien dan keluarganya yang mungkin sedang panik atau cemas.
 "Yang datang ini kan orang sakit, jadi pasti ada yang panik, ada yang bisa menerima dengan kondisi yang ada. Itu untuk teman-teman tenaga kesehatan dan untuk keluarga, kami juga mohon kerja samanya agar ketika diberikan penjelasan bisa lebih tenang dalam merespons," ujarnya.

BACA JUGA:3 Keuntungan Buka Tabungan BRI Simpedes Usaha Bagi Para Pengusaha Mikro

Sementara itu, kejadian ini juga menjadi pengingat bagi keluarga pasien agar dapat berkomunikasi dengan baik kepada tenaga kesehatan, terutama dalam situasi genting. dr. Ester menggarisbawahi bahwa pihak rumah sakit selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik sesuai SOP dan berharap agar pihak keluarga pasien dapat mendukung proses pelayanan dengan lebih tenang.

BACA JUGA:Rincian Harta Kekayaan Prabowo Subianto, Tidak Punya Utang

 

(Sheila Silvina)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: